Senin, 23 April 2012

selamat malam

selamat malam semsesta.
boleh sedikit menyandarkan lelahku dalam sejuk angin malamMu?
dan berbisik pada bintang tentang bagaimana aku menghadapi hari-hari ku saat ini?

dengarkan sejenak ya..
aku lelah.
walau aku tau lelah itu sifatnya remanen. tapi kadang itu membuat aku mengucap keluh.
maafkan ya.

aku lelah.
pada beberapa hal yang konyol.
yang aku tau, tak perlu harus aku pikirkan.


aku lelah.
sesederhana itu saja.
aku lelah.

bukan bentuk lemah kan ketika aku mengatakan aku lelah?
wajar bukan?

semesta,
dari semua hal yang sedang aku perjuangkan,
mudahkanlah..
mudahkanlah semua harap
dan beri tanda, bahwa aku pasti mampu melewatinya.
aku bisa.


selamat malam Semesta,


:)

Sabtu, 21 April 2012

Semesta

sebuah semesta



Lengkap dengan orbit, matahari sebagai pusat segala energi, planet yang memberikan kehidupan, dan segala macam porosnya.
Saya punya itu semua
Dalam kehudupan ini saya menjalankan semesta ini dengan semua komponen didalamnya.
berjalan lengkap dan saling mendukung
bintang yang bersinar dan memberikan kilau anggun
Matahari yang memberi semua sumber kekuatan yang tak pernah habis saya minta
bumi tempat saya menyandarkan segala peluh
hujan yang turun karena secara harafiah, memang harus muncul dan jatuh.
dibarengi dengan muncul pelangi untuk mengusap segala kesedihan.

poros yang saya buat berjalan tanpa menabrak semuanya.
sempurna.
indah
walau tidak teratur.

seorang teman bertanya bagaimana saya akan bertemu dengan lelaki? bagaimana saya akan berhubungan dengan lelaki?

simple saya jawab. lelaki itu tidak boleh merubah tatanan tata surya yang telah ada.

jangan rusak tatanan tata surya saya.
jangan ganggu matahari yang telah saya percaya untuk memberi kekuatan
jangan gantikan bintang yang selalu mampu membuat saya tersenyum
jangan rusak bumi sebagai tempat saya bersandar
biarkan hujan itu turun,
jangan hapus pelangi.
yang terpenting jangan buat poros itu bertabrakan.
jangan.

semesta ini adalah otoriter milik saya tanpa intervensi siapapun.

"lantas bagaimana?" kata teman saya

percayalah bahwa semua orang selalu punya semestanya sendiri.
semua punya tatanan tata suryanya sendiri
semua punya orbit yang telah berputar sesuai porosnya dengan baik
tanpa harus diganggu.

lelaki itu, akan bisa bersatu dengan semesta milik saya tanpa merusak tatanannya
sayapun mampu masuk pada semsetanya tanpa merusak poros yang telah dibuatnya

kita akan membuat galaksi bersama.
saya dan dia
semesta saya dan semestanya
dengan poros yang berjalan sinergi


saya menunggu saat dua semesta itu terbentuk.



Rabu, 04 April 2012

keluarga kecil 42

Apa jadinya hidup tanpa kita tidak lagi harus mengingat besok shift apa dan dimana.
Apa jadinya hidup tanpa kita tidak lagi merasakan handphone yang ramai karena jarkoman
Apa jadinya hidup tanpa kita bertanya “siapa SPV nya?”
Apa jadinya hidup tanpa kita tidak bisa lagi menyantap nasi urap, nasi usus, nasi langgi, capcay goreng warung ijo?
Apa jadinya hidup tanpa kita tidak lagi bisa menyebut kata ON DUTY.
Apa jadinya hidup setelah 8 bulan dan kita lalui semuanya bersama.
Life must go on?
As simple as that?

Saya berjajnji untuk tidak menangis kali ini. At least saat menulis ini deh (karena ketika nanti saya mebaca tulisan ini nanti atau beberapa tahun lagi, saya tentu tidak bisa menjamin bagaimana egoisnya arimata akan keluar)

Tulisan ini saya tujukan untuk 31 anak yang tergabung dalam gardep 42.

Saya tidak pernah peduli apa yang orang katakan tentang angkatan kita.

Jikapun ada yang mengatakan angkatan kita menjadi angkatan yang paling rebel. Saya akan menanggapi dengan senyum.
Jikapun ada yang berkata angkatan kita angkatan bisa merubah tradisi. Saya juga akan tersenyum.
Jikapun ada yang mengatakan angkatan kita adalah angkatan yang paling soilid. Saya juga akan tersenyum untuk menjawab.
Mengapa? Karena saya tidak peduli apa yang mereka katakan.
Bagi saya, tidak ada yang tahu betul apa yang saya dan 31 anak ini rasakan.
Menjadi teman itu mudah. Menjadi keluarga? Itulah kami.
Untuk itu izinkan saya menulis sesuatu tentang kita.
Sesuatu yang ketika dibaca, kapanpun iyu, akan menarik kita pada sebuah memori.



Hai 42,
Sadarkah betapa banyaknya sumber tenaga yang kalian hasilkan?
Tanpa sadar kalian mampu membuat banyak tenaga yang tadinya low menjadi full

Sadarkah  berapa banyaknya sentuhan yang kkita berikan?
Tanpa sadar kita saling memberi sentuhan sebagai tanda peduli, sebagai tanda kita ada, sebagai tanda  kita keluarga. Sebagai tanda apapun..

Sadarkah berapa banyak nasihat yang kalian keluarkan?
Tanpa sadar semua nasihat dan solusi kalian ciptakan tanpa perlu merasa terbebani untuk memberi itu.

Sadarkah kalian, berapa banyak cinta yang telah terjadi?
Tanpa sadar kita menanan cinta dan kini kita menuai untuk entah kapan. Karena saya yakin itu tidak akan pernah habis

Sadarkah kalian, berapa banyak kesedihan yang malam itu kita rasakan?
Tanpa sadar kita akan kehilangan itu. kita dipertemukan. Dan kini kita mau tidak mau, suka tidak suka harus melangkah ke jengjang kehidupan lainnya. Kita harus melangkah ke fase kehidupan yang lainnya. Dan itu, tanpa kalian.

Dan itu…

Tanpa kalian.

Kita akan melangkah dan beradpasi dengan yang baru lagi. Itu mungkin yang kita tangisi.
Jangan menangis lagi 42.
Jangan gamang.
Ingat, betapa kita menanam cinta. Dan kemudian sekarang kita menuai.
Sampai kapanpun, kita 42.
Thanks god, I’m 42

Dedikasi untuk 32 anak luar biasa yang saya temui dalam hidup.


AD

KE JEKARDAAAAH
Sebenernya tulisan ini sudah agak lama. Cuma belum terpostkan saja.
Setelah kegagalan lomba iklan di malang yang hanya mengantarkan saya pada posisi finalis 5 besar dengan Arif Budiman (CEO petak umpet) dan ayah Djito Kasilo (Strategic Planner dwi sapta) dan karyanya adalah




dan yak, hanya finalis kali itu...





Kini Tuhan menjawab doa dan usaha saya dengan menjadi finalis di UI. Di Pekan komunikasi UI
dengan dewan juri untuk UI pekom ini adalah 
  • Didit Indra (Executive  Creative Director BBDO)
  • Sandru Emil (Creative Director)
  • Panca Putera (Creative Group Head Saatchi)
  • Gloria Martie (Co Director Visual Farm)
  • Paramita Mohamad (Head of Planning Lowe)

Brief awalnya adalah bagaimana kami (saya dan ghora) harus mampu mengkomunikasi PRO terhadap kaum LGBT (Lesbian, Guy, Bisexsual dan transgender). Case yang cukup rumit sebenernya.
Lantas apa yang kita lakukan? Kita membuatcampaign yang bernama 
"YOU KNOW NOTHING ABOUT US "









Kita menemukan banyak insight dan kemudian kita memilih satu untuk kita eksekusi. Dan itu adalah yang menyangkut tentang cinta.
Setelah menjadi finalis bersama dengan 3 finalis lainnya (mas angga-mas ari, UGM), (Nabila-mardi, ITENAS) dan (dzoel-partner, ITB) kita mendapat final brief yaitu bagaimana membuat orangyang saling tidak kenal dapat berinteraksi satu sama lain dengan media budget hanya 100.000
Modyar, saya dan partner muntah-muntah, nyaris saling membunuh untuk mendapatkan ide dalam waktu kurang dari 40 jam. Hokya sekali
Dan yang kita bikin adalah :

 Challenge | 

Membuat orang mau memulai berinteraksi
Execution |
Memberikan ambient berbentuk kartu nama yang bisa diisi sekehendak target audiens dan ditukarkan
Menjadi media pemantik bahan obrolan
Result |
Membuat orang tertarik menggunakan ambient media dengan harapan orang akan terpantik untuk memulai obrolan dengan orang di sekitarnya hingga akhirnya mulai saling berbagi informasi tentang dirinya



Challenge |
Membuat orang mau memulai berinteraksi
Execution |
Memberikan ambient dengan danbo di bagian atas dan bisa menjadi tempat kartu nama disediakan Diletakkan di sela-sela kursi tunggu
Menjadi media pemantik bahan obrolan
Result |
Membuat orang tertarik menggunakan ambient media dengan harapan orang akan terpantik untuk memulai obrolan dengan orang di sekitarnya hingga akhirnya mulai saling berbagi informasi tentang dirinya .

dari insight bahwa membuat orang dengan tepat berkomunikasi butuh pemantik yang kuat. 
At least target audiens tidak menulis. setidaknya pesan dalam copy "dari sebuah obrolan ada pertemuan" itu sudah tersampaikan. sehingga nih, mereka bisa paham dan mengggunakan kartu nama yang bisa dicustom ini sebagai pemnatik dalam berinteraksi.
oh ya, kenapa kartu nama?
Ya karena di sekaliber jakarta, kartu nama jadi sebuah pengenal identitas.


Dan alhamdulikah kami GOLD






Syukur alhamdulilah…
mari ayudha ghora dhira selaku partner kita tetap lapar berkarya.
masih ada banyak medan juang :)
© RIWAYAT
Maira Gall