Rabu, 31 Juli 2013

Saking

Saking takutnya aku pada rasa rindu, kini aku erat-erat mendekap semua hal yang berpotensi membuat aku rindu di kemudian hari.

Saking takutnya aku pada rasa kehilangan, kini aku diam lekat-lekat pada apa yang aku miliki dan enggan bergerak meninggalkannya barang sebentar.

Saking takutnya aku pada tangisan untuk mengulang, kini aku menatap masa depan dengan sembunyi-sembunyi, takut tak bisa kembali pada masa lalu.

Tapi. Mau sampai kapan?

Kini,
Pada semua hal yang berpotensi membuat aku rindu, aku hanya bisa pasrah.
Pada semua kehilangan yang akan hadapi, aku hanya mampu melepas.
Pada semua tangis yang mungkin akan berderai karena ingin mengulang masa lalu, aku hanya mampu bersiap.

Saking takutnya aku untuk merindu, kini aku berhenti untuk membayangkan semua hal yang akan terjadi dimasa depan.

Saking takutnya aku pada rasa kehilangan, kini aku berhenti untuk merasa memiliki.

Saking takutnya aku pada tangisan pilu dan rasa ingin kembali, kini aku berniat untuk menyiapkan masa depan.

Ah...
Manakah yang paling memilukan?
Perpisahan dengan kamu tau kapan batas waktunya atau perpisahan tanpa kamu tau kapan akan terjadi.
Mana yang lebih menyedihkan?
Perpisahan dengan persiapan atau perpisahan tanpa persiapan?

Saking...
© RIWAYAT
Maira Gall