Aku percaya bahwa saat malam dan tengah malam tiba, jiwa manusia bisa menjadi sejujur itu. Menjadi nyata, terang, dan jelas. Hanya malam yang tahu, penuh dan kosongnya sebuah jiwa, hingga tak mungkin lagi bisa mengelak. Dia bisa mengingat apa yang seharusnya, memanggil apa yang sudah semestinya, dan mencari apa yang dimauinya.
Mungkin itu menjelaskan mengapa malam bisa menjadi sangat panjang, saat sebuah jiwa sedang berantakan. Mungkin itu juga menjadi alasan, mengapa langit terbuka dan menangkap semua harapan saat malam.
Mungkin malam memang sengaja dicipta, agar semua jiwa-jiwa punya pikiran yang jernih tentang apa yang dia mau, dan siapa yang dia rindu.