"Sementara, lupakanlah rindu, sadarlah hatiku, hanya ada kau dan aku.." -float-
Karena aku ingat saat hatiku mampu
melayang-layang di angkasa. Beberapa kali meledak karena kamu menyapa.
Dan merah menyala karena dirayu.
Walau kini layu.
Tak apa.
Sekali
lagi, biarkan saja aku merasa rindu dengan derasnya. Bahwa rindu adalah
satu-satunya saksi. Walau menjadi tidak adil karena justru malah rindu
yang akhirnya menjadi prasasti. Harusnya rindu bukan untuk dikenang.
Tapi sayangnya aku tidak memiliki apapun lagi selain rindu untuk
mengenang.
Sisanya kini hanya rindu. Hanya rindu.
Tidak lagi menjadi lebih,
Dan tak akan
menjadi kurang.
Aku mengerti.
Tidak ada komentar
Posting Komentar