Rabu, 04 April 2012

keluarga kecil 42

Apa jadinya hidup tanpa kita tidak lagi harus mengingat besok shift apa dan dimana.
Apa jadinya hidup tanpa kita tidak lagi merasakan handphone yang ramai karena jarkoman
Apa jadinya hidup tanpa kita bertanya “siapa SPV nya?”
Apa jadinya hidup tanpa kita tidak bisa lagi menyantap nasi urap, nasi usus, nasi langgi, capcay goreng warung ijo?
Apa jadinya hidup tanpa kita tidak lagi bisa menyebut kata ON DUTY.
Apa jadinya hidup setelah 8 bulan dan kita lalui semuanya bersama.
Life must go on?
As simple as that?

Saya berjajnji untuk tidak menangis kali ini. At least saat menulis ini deh (karena ketika nanti saya mebaca tulisan ini nanti atau beberapa tahun lagi, saya tentu tidak bisa menjamin bagaimana egoisnya arimata akan keluar)

Tulisan ini saya tujukan untuk 31 anak yang tergabung dalam gardep 42.

Saya tidak pernah peduli apa yang orang katakan tentang angkatan kita.

Jikapun ada yang mengatakan angkatan kita menjadi angkatan yang paling rebel. Saya akan menanggapi dengan senyum.
Jikapun ada yang berkata angkatan kita angkatan bisa merubah tradisi. Saya juga akan tersenyum.
Jikapun ada yang mengatakan angkatan kita adalah angkatan yang paling soilid. Saya juga akan tersenyum untuk menjawab.
Mengapa? Karena saya tidak peduli apa yang mereka katakan.
Bagi saya, tidak ada yang tahu betul apa yang saya dan 31 anak ini rasakan.
Menjadi teman itu mudah. Menjadi keluarga? Itulah kami.
Untuk itu izinkan saya menulis sesuatu tentang kita.
Sesuatu yang ketika dibaca, kapanpun iyu, akan menarik kita pada sebuah memori.



Hai 42,
Sadarkah betapa banyaknya sumber tenaga yang kalian hasilkan?
Tanpa sadar kalian mampu membuat banyak tenaga yang tadinya low menjadi full

Sadarkah  berapa banyaknya sentuhan yang kkita berikan?
Tanpa sadar kita saling memberi sentuhan sebagai tanda peduli, sebagai tanda kita ada, sebagai tanda  kita keluarga. Sebagai tanda apapun..

Sadarkah berapa banyak nasihat yang kalian keluarkan?
Tanpa sadar semua nasihat dan solusi kalian ciptakan tanpa perlu merasa terbebani untuk memberi itu.

Sadarkah kalian, berapa banyak cinta yang telah terjadi?
Tanpa sadar kita menanan cinta dan kini kita menuai untuk entah kapan. Karena saya yakin itu tidak akan pernah habis

Sadarkah kalian, berapa banyak kesedihan yang malam itu kita rasakan?
Tanpa sadar kita akan kehilangan itu. kita dipertemukan. Dan kini kita mau tidak mau, suka tidak suka harus melangkah ke jengjang kehidupan lainnya. Kita harus melangkah ke fase kehidupan yang lainnya. Dan itu, tanpa kalian.

Dan itu…

Tanpa kalian.

Kita akan melangkah dan beradpasi dengan yang baru lagi. Itu mungkin yang kita tangisi.
Jangan menangis lagi 42.
Jangan gamang.
Ingat, betapa kita menanam cinta. Dan kemudian sekarang kita menuai.
Sampai kapanpun, kita 42.
Thanks god, I’m 42

Dedikasi untuk 32 anak luar biasa yang saya temui dalam hidup.


Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall