Sabtu, 21 April 2012

Semesta

sebuah semesta



Lengkap dengan orbit, matahari sebagai pusat segala energi, planet yang memberikan kehidupan, dan segala macam porosnya.
Saya punya itu semua
Dalam kehudupan ini saya menjalankan semesta ini dengan semua komponen didalamnya.
berjalan lengkap dan saling mendukung
bintang yang bersinar dan memberikan kilau anggun
Matahari yang memberi semua sumber kekuatan yang tak pernah habis saya minta
bumi tempat saya menyandarkan segala peluh
hujan yang turun karena secara harafiah, memang harus muncul dan jatuh.
dibarengi dengan muncul pelangi untuk mengusap segala kesedihan.

poros yang saya buat berjalan tanpa menabrak semuanya.
sempurna.
indah
walau tidak teratur.

seorang teman bertanya bagaimana saya akan bertemu dengan lelaki? bagaimana saya akan berhubungan dengan lelaki?

simple saya jawab. lelaki itu tidak boleh merubah tatanan tata surya yang telah ada.

jangan rusak tatanan tata surya saya.
jangan ganggu matahari yang telah saya percaya untuk memberi kekuatan
jangan gantikan bintang yang selalu mampu membuat saya tersenyum
jangan rusak bumi sebagai tempat saya bersandar
biarkan hujan itu turun,
jangan hapus pelangi.
yang terpenting jangan buat poros itu bertabrakan.
jangan.

semesta ini adalah otoriter milik saya tanpa intervensi siapapun.

"lantas bagaimana?" kata teman saya

percayalah bahwa semua orang selalu punya semestanya sendiri.
semua punya tatanan tata suryanya sendiri
semua punya orbit yang telah berputar sesuai porosnya dengan baik
tanpa harus diganggu.

lelaki itu, akan bisa bersatu dengan semesta milik saya tanpa merusak tatanannya
sayapun mampu masuk pada semsetanya tanpa merusak poros yang telah dibuatnya

kita akan membuat galaksi bersama.
saya dan dia
semesta saya dan semestanya
dengan poros yang berjalan sinergi


saya menunggu saat dua semesta itu terbentuk.



Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall