Minggu, 19 Juni 2016

Minggu

Sudah nyaris tiga jam aku di sini. Duduk dan mengetik. Coffee shop ini terletak tak jauh dari rumahku. tempatnya tenang, mochacinno nya cukup enak, ada view yang menghadap ke jalan raya, dan tentunya saja WiFi gratis.
Aku melihat beberapa pasangan sedari tadi. Mereka berlalu lalang di depanku. Tadi ada sepasang mahasiswa akhir yang belajar akuntansi bersama. Di sebelahnya ada pasangan yang sedari tadi sibuk dengan kameranya. Lalu kini, di sebelahku ada sepasang lelaki dan perempuan yang sedang bercerita aktivitas mereka masing-masing.

Seketika, aku membayangkan kamu. Mungkin menyenangkan jika kamu ada di depanku sekarang. Kamu mungkin akan bermain game atau sekedar melihat 9gag. Tak perlu mengobrol, karena aku cukup sibuk. Kamu didepanku saja, sepertinya sudah menjadi ide yang menyenangkan.

Kamu mungkin belum tahu informasi bahwa kamu selalu saja jadi orang yang aku bayangkan di segala situasi. Seakan, aku tidak punya orang lain yang bisa menggantikanmu di pikiranku. Saat aku berjalan di mall sendirian, aku membayangkan kamu. Saat aku duduk di depan meja belajar, aku membayangkan kamu. Saat aku duduk sendiri di malam ini, aku kembali membayangkan kamu.

Itu terasa menyebalkan sekaligus menyenangkan. Kadang aku menghela nafas panjang dan mencoba mengusirmu pelan-pelan dari pikiranku. Tapi kadang, aku menikmatinya sambil tersenyum.

Malam ini aku memilih yang kedua. Mengingatmu sambil tersenyum. Karena aku baru ingat, ini tepat 4 minggu dari perpisahan minggu itu.

Sudah sebulan.




Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall