Saya baru genap merayakan ulang tahun saya yang ke 27 tahun bulan lalu. Sedikit berbeda dari biasanya, kali ini saya merayakannya di Jakarta, dengan status baru saya sebagai penghuni tidak tetap Jakarta.
Sedikit banyak, saya cukup tercengang dengan cepatnya saya berlari dari satu tahapan ke tahapan lainnya dalam hidup, sekaligus membuat saya merenung tentang capaian apa yang sudah saya lakukan sejauh ini. Tetapi merenungkan tentang apa yang sudah saya lakukan sebagai seorang manusia di hari ulang tahun ternyata bukanlah ide yang bagus. Ya tentu saja bukan ide yang bagus, karena di hari ulang tahun, seharusnya bukan kontemplasi yang dilakukan, tetapi melakukan perayaan dengan diri sendiri. Merayakan semua keajaiban, karena setelah sekian banyak hal yang saya lalui terhitung ulang tahun di tahun lalu, saya masih hidup, sehat, dan cantik. Yeay, alhamdulilah!
Di usia baru ini, saya lebih suka melihat dunia ini dengan imbang. Menyadari bahwa jika satu bagian dari hidup saya tidak berjalan dengan baik, bukan berarti secara keseluruhan hidup saya ambruk. Saya lebih suka melihat bahwa hidup saya, dalam fase apapun akan selalu punya skenario yang tidak menyenangkan, tapi di satu sisi juga punya skenario yang menyenangkan. Berjalan dengan seseimbang itu. Mencoba menerima dengan lapang dada pada hal-hal yang belum bisa saya gapai, entah itu mimpi yang kandas, harapan yang tidak jelas arah tujuannya, atau kepahitan-kepahitan hidup yang selalu datang. Tetapi di satu sisi, saya menerima dengan syukur karena hidup saya berjalan dengan sangat teratur di porosnya. Poros yang mengantarkan saya mencoba hal-hal menarik yang belum pernah saya coba. Mendapatkan banyak kebaikan-kebaikan dari manusia baik yang ada di sekeliling saya sekarang. Hingga merasakan banyak adrenalin baru.
Tidak semua hal harus terjadi sekarang juga, setidaknya itu yang sedang saya pelajari sekarang. Selayaknya magrib yang tidak akan pernah terlambat, semua harap dan mimpi juga akan sampai di waktu yang tepat. Maka tepatlah jika saya meminta agar saya selalu menjadi orang yang sabar, dan tidak mudah digoyahkan, baik oleh prasangka orang, atau oleh pesimistis diri sendiri.
Selamat ulang tahun, anak cantik!
PS: Tepat di tanggal 25 Juni 2018, saya mau mengucapkan terimakasih kepada manusia-manusia terkasih.
1) Mama yang selalu berdoa tanpa putus-putus buatku;
2) Geng Kosan (Icha, Yuni, Putri, Upik), yang bela-belain bikin surprise party dan ngasih kado yang lucu banget;
3) Thalia dan Yarra Regita yang menyediakan waktunya untuk ketemuan dan ngasih kado-kado lucu;
4) Titiw Hidayatiw yang walaupun telat, tetep punya bingkisan menarik;
5) Teman-teman baru aku di lantai 9 yang kasih selamat di pagi hari.
Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT.
Cheers,
Alifah!
Tidak ada komentar
Posting Komentar