Kamis, 30 Desember 2021

Jalan!

Sebuah refleksi akhir tahun

“Although there’s no answer yet, you can start the fight

(So What? – BTS)

Siapa sih yang suka hidup dalam ketidakpastian?

Coba saja lihat pada kebanyakan pasangan yang sudah terlalu lama pacaran tapi belum juga ada tanda-tanda menikah. Pasti di satu titik, salah satu dari mereka akan mulai bertanya, “Hubungan kita mau dibawa kemana sih?”. Atau dalam kehidupan keseharian misalnya, kita akan selalu memastikan berapa lama supir Gojeg atau Grab akan datang, agar kita bisa bersiap-siap untuk mengambil makanan, paket, atau ya untuk bersiap mengantarkan kita ke suatu tempat.

Pada dasarnya, tidak ada dari kita yang suka hidup terombang-ambing. Kita tidak suka ada di posisi antara iya atau tidak, melangkah ke kanan atau ke kiri, berhenti atau terus. Mau sekecil apapun itu, kita ingin kepastian untuk bisa berjalan maju.

Padahal jika kita renungkan, sebenarnya kepastian tidak pernah ditawarkan pada manusia bahkan sejak hari pertama kehadirannya di dunia. Tidak pernah ada dalam sejarah manusia, kita diberikan kepastian. Manusia bahkan tidak bisa menebak dengan pasti kapan hari terakhirnya ada di dunia ini.

Kalau begitu, bagaimana manusia bisa menang melawan ketidakpastian? Atau apakah memang selamanya kita ditakdirkan menjadi mahluk yang selalu khawatir?

Saya jadi ingat episode terakhir Queen’s Gambit. Saat itu Beth (Anya Taylor-Joy) akan bertanding di pertandingan final melawan master catur Rusia. Sehari sebelumnya, dia dibantu oleh teman-temannya di US untuk memetakan strategi yang mungkin akan digunakan oleh tim lawan. Mereka mencoba memetakan sebanyak mungkin strategi yang akan digunakan pihak lawan agar mereka bisa menang. Di hari H pertandingan, awalnya semua gerakan lawan bisa diprediksi, hingga kemudian pihak lawan menggerakan pion ke arah yang tidak terduga, dan membuat semua strategi yang pernah dicoba sebelumnya menjadi tidak relevan. Saat itu terjadi, Beth menahan nafas, berpikir sejenak, dan akhirnya mengambil langkah sendiri. Dia menggerakan pion caturnya, dan memenangkan pertandingan. Beth akhirnya menang tanpa menggunakan strategi yang didiskusikan sebelumnya.

Dan begitulah seharusnya kita melihat ketidakpastian hidup. Hidup itu seperti episode terakhir Queen’s Gambit. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapan semua strategi, namun tidak akan ada yang bisa menebak gerakan lawan sampe kita menjalankan satu pion dalam papan catur. Hidup dimulai saat kita mengambil satu langkah yang kongkrit, dan kita akan melihat responNya. Pada dasarnya, kita sedang bermain catur dengan dunia ini. Kita harus melangkah dulu, barulah dunia ini merespon, dan setelah itu kita mengambil langkah dari respon itu, dan dunia akan kembali merespon. Begitu seterusnya dan seterusnya hingga sekakmat.

Dalam permainan catur, semua langkah akan menentukan langkah selanjutnya. Kita mungkin bisa membaca pola permainannya, tapi kita tidak bisa menghapal semua gerakan lawan, dan yang pasti, kita tidak akan pernah bisa membaca pikiran lawan. Hal yang paling mungkin kita lakukan adalah menggerakan pion dan melanjutkan permainan. Sama halnya dengan hidup ini, terlalu lama memikirkan banyak hal dalam kepala kita, tidak lantas membuat hidup kita berjalan maju. Mungkin malah sebaliknya, justru hidup kita berjalan di tempat.

Tidak pernah ada yang pasti dalam hidup. Mungkin itu kenapa dalam Islam, kita lebih baik mengatakan ‘InshaAllah’ (Jika Allah mengijinkan) ketika akan melakukan sesuatu. Ya karena kita tidak pernah bisa memastikan satupun hal di dunia ini. Hal yang paling mungkin bisa kita lakukan untuk hidup kita adalah tetap bermain cantik di sebuah papan catur raksasa bernama ketiakdakpastian hidup.

Mari bermain!

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/6403624460468500/


 

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall