Jumat, 11 Januari 2013

Perjalanan 2013, siap? MULAI!


Kalau tidak salah, perjalan pertama saya itu adalah ketika usia saya 8 tahun. Saat itu saya berada di kelas 3 SD, ya sedang lucu-lucunya lah. Itu perjalanan singkat yang juga termasuk perjalan panjang bagi saya. perjalanan saya saat itu dalam rangka pergi berlibur ke Sukabumi, tempat dimana saya dilahirkan. Dan perjalanan itu saya lakukan seorang diri hanya dengan hanya menggunkan BIS.
Saya ingat, kala itu, orang tua saya mengantarkan ke terminal dan berpesan pada supirnya untuk menurunkan saya di terminal tertentu di Sukabumi dan berkali-kali saya dipesankan bahwa saya dilarang untuk turun dari bis untuk alasan apapun. Jika mau pipis, saya harus menggunakan fasilitas bis yang notabene itu bau dan tidak nyaman. Saya tidak diperbolehkan turun untuk makan malam, karena mama membuatkan saya bekal makanan yang cukup banyak. Yang saking banyaknya, jikapun saya harus berada di bis dalam waktu seminggupun saya tidak akan merasa kelaparan. Dan mama saya berkali-kali mengingtkan untuk langsung bertemu dengan nenek saya sesampainya di terminal. Cerewet sekali mama saat itu. Biasanya saja sudah cerewet, malam itu rasanya lebih cerewet. Mama menyampaikan rules berpergian untuk kesekian kalinya yang membuat saya ingin berkata “ya kalo ga boleh pergi sendiri, ya udah deh ma..” tapi di usia saya yang masih 8 tahun saat itu, saya hanyalah anak kecil yang hanya mampu mengagguk dan ber “iya ma..” ria.
Oh ya, mama juga menitipkan saya pada penumpang di sebelah saya. Belakangan saya tau, ternyata mama menitipkan saya pada hampir penumpang bis. Ah, kalau saya jadi penumpang bis, saya sudah bersekongkol untuk menculik saya, toh mereka sudah tau kalau saya sendiri dan usia baru 8 tahun.
Hingga perjalanan Yogyakrta-Sukabumipun berjalan dengan sempurna. Saya tiba di terminal yang dituju. Langsung melihat nenek saya dan memeluknya. Nenek saya adalah tipikal nenek yang heboh. Seperti Ida Kusuma lah, persis seperti itu dan beliau memang cukup menjadi artis di Sukabumi. Sehingga ketika saya turun dari Bis, saya seperti halnya putri yang habis berkelana mencari babi hutan. Beberapa orang di terminal menyalami saya memberikan tanda selamat. Hey hey.. saya ini hanya melakukan perjalan dari jogja menuju sukabumi yang lumrah dilakukan siapa saja bukan? Ya walaupun saya memang masih 8 tahun dan itu adalah perjalanan pertama saya. Atau saya memang pantas mendapatkan penghargaan itu atas keberanian saya melakukan perjalan sendiri ini?
Hingga bertemu seluruh keluarga, nenek saya masih sangat bangga menceritakan hal ini. Walau saya sudah memasang muka jengah juga, nenek saya masih saya sibuk bercerita.
Itulah perjalanan pertama saya di usia 8 tahun dan selanjutnya saya sadari bahwa perjalanan sesungguhnya telah dimulai. Bedanya kali ini, tanpa ada mama yang sibuk menitipkan saya kepada orang lain atau nenek saya yang sibuk menceritakan tentang betapa beraninya cucunya. Perjalanan kali ini akan lumrah adanya. Akan ada saya dan tujuan saya.
       Satu perjalanan panjang di tahun 2012 telah selesai. Saya meyakini bahwa tidak ada perjalanan yang benar-benar selesai. Karena jika benar-benar selesai maka akhiratlah tempatnya. Perjalanan panjang ini hanya mengantarkan pada satu pemberhentian ke pemberhentian yang lainnya.

Di 2012, perjalanan saya panjang adanya. Bahan bakar yang paling cepat habis dan membutuhkan resctock dari Tuhan yang maha kuasa adalah IKHLAS dan SABAR. Sungguh, dua hal itu di tahun 2012 adalah bahan bakar yang terkuras dengan cepat. Lomba demi lomba iklan, KKN, kuliah,cinta, kerjaan,  pertemanan, dan banyak lagi mengantarkan pada satu muara keihklasan. Ya apapun itu, perjalanan panjang yang penuh pembelajaran di 2012 terselesaikan juga.
Beberapa harap dan asa seperti biasa sudah tertulis seperti ritual tak wajib di hidup saya. Ya hanya agar saya mampu mengukur terminal-terminal tujuan itu sudah sempat saya kunjungi atau belum. Bahan bakar berupa semangat, ikhlas, sabar, gigih, cinta, dan semua amunisi yang bisa membuat saya mengunjungi terminal-terminal tujuan itu telah saya siapkan dengan baik. Saya pastikan itu penuh hingga akhir tahun 2013. Jika habis ditengah jalan, maka Allah yang maha melihat pasti sudah siap menyuntikan itu pada saya di setiap sujud yang pinta yang saya haturkan.

Dari keseluruhan resolusi yang saya tulis di tahun 2013, beberapa diantaranya adalah resolusi yang saya tak tahu harus bagaimana atau saya harus melakukan apa agar bisa terlakasana. Karena beberapa resolusi itu ada yang saya serahkan penuh dan saya titipkan saja jalan ceritanya pada Tuhan, biar Dia yang menuntun dan memberi jalan.
Satu lagi perjalanan telah selesai dan perjalanan lainnya sudah menunggu. Hidup. Selalu begitu.



Selamat tahun baru 2013 :)

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall