Dan mengapa dulu saya begitu
penuh rasa ragu saat harus KKN di papua.
Hari ini saya mendapati
pengalaman yang tidak akan saya lupakan tentunya seumur hidup saya. Saya berada
di sebuah teluk bernama bintuni yang bagusnya itu bagus sekali. Kanan kiri saya
adalah air yang tenang berwarna hijau. Tidak jernih tapi juga tidak keruh,
ditemani dengan pemandangan hutan bakau yang teramat cantik. Saya yang selalu
suka laut menjadikan itu adalah perjalanan yang tidak terlupakan. Perjalanan
yang awalnya berjalan selama 4 jam, tapi ternyata ditempuh 10 jam. Sebetulnya
perjalanan normal bisa ditempuh hanya 4 jam tapi karena kita menggunakan kapal
yang bernama katinting (bukan long boat, karena muatan kita luar biasa dahsyat
banyaknya baik dari segi barang dan orang), maka perjalanan menjadi sangat
lama. Karena katinting ini berjalan lambat. Tapi toh tidak jadi masalah juga,
karena selama perjalanan saya disuguhi pemandangan yang begitu apiknya. Saya
hanya bisa berguman subhanallah berkali kali lipat.
Perjalanan pagi ini, kami mulai dari pukul 06.00 pagi. Kami yang perempuan berebutan masuk kamar mandi, dan berjalan menuju dermaga dengan muka yang masih sangat nagntuk. Bahkan yang lelaki hampir mayoritas belum mandi. Hahaha..
Dalam perjalanan saya suka rambut
saya yang terkibar tertiup angin laut. saya suka rambut saya yang berantakan
karna laut.
setelah itu, hasil dari
perjalanan sudah makin tampak. Saya sudah hitam! oke, saya ralat, saya tambah
hitam! hitam yang teramat. Ah persetan pulak dengan sunblock dan pelembab spv 30 yang saya pake, hitampun tak mengapa, karena pemandangan
yang teramat indah tidak setiap hari bisa saya lihat. Bayangkan, jarang kan
bisa tidur siang ditemani angin dan aliran air di teluk bintuni.
Ditengahnya, saya sempat kagum
dengan riko. Teman saya yang satu itu begitu jayus tiada rupa dan memberikan
lelucon yang lucu nian -__- hahahhahaa :D tapi cukup menghibur kok ko J
Sekitar pukul setnagh 5 sore,
akhirnya kami sampai di desa yakati. ini adalah dessa tempat subunit saya
berada. Saya akan berKKN disini. Sementara tim satuhnya yang berada di yensei,
mash harus melakukan perjalan air lagi. Tapi mereka transit dulu satu malam
disini. Kami disambut dengan tanah liat yang (sepertinya) dicampur dengan
kotoran hewan yang disgosokan di telapak kaki kami. Dan kami harus menaiki
tangga yang banyak sekali untuk sampai ke atasnya, dengan bawaan yang seabrek
brek, ya bisa dibayangkan betapa lelahnya kami semua. 10 jam di laut dan
mengangkat bawaan sedemikian rupa.
Di desa yakati inipun, kita
langsung disambut dengan penduduk asli yang.. yang.. yang yang saya juga
bingung bagaimana mendeskripsikannya. Keriting, hitam, anaknya ingusan, mungkin
tentang ini akan banyak saya tulis di hari-hari selanjutnya. Secara saya akan
ada disini sekitar satu bulan lebih sedikit, jadi don’t judge people by the cover right?
Disini, desanya sangat kecil, dan
kami tinggal di rumah pastor. Rumah paling bagus di yakati. Rumah kayu, dengan
3 kamr, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi dan teras. Lebih dari cukup. untuk
masalah air, kami haru mengambilnya sekitar beberapa ratus meter dan
mengankutnya lagi ke atas.
Setelah acara serah terima KKN secara resmi dari perwakilan
pemda dan PSKK kepada perwakilan desa, beberapa dari kami mulai memasak dan
beberapa dari kami bersosialisasi dengan masyarakat. Menu makan, malam ini
adalah nasi sarden dan sayur yang rasanya lezaaaaaat sekali. Hahaahaa. YEAH, im
hangreeeh bebeeeh. So hangreeeh!!
ya KKN Is COMING!
Ini baru KKN.
Dan ya, officialy, BYE
SIGNAL dan semua informasi. Sampai ketemu lagi di 5 minggu yang akan
datang.
Bintang yakati bagus sekali, lebih bagus dari bintuni. Dan
saya menikmati bintang malam dengan syahdunya malam ini. duduk dan banyak
bercakap. Kalau sebulan itu waktu yang singkat, maka jika rindu menghadang di
tengah-tengah, tunjuk saja bintang yang disebalah sana, yang paling terang. Semoga
itu bisa menjahit rasa ingin bertemu yang kadang kala menjadi sangat menyiksa.
selamat malam :)
Desa yakati, 12 juli 2012. 01:13 WIT
Tidak ada komentar
Posting Komentar