Selasa, 21 Mei 2019

kereta saat itu

Saat itu bulan sedang bulat, dan dia tidur bersandar pada jendela kereta.
Saat itu dini hari dan dia terbangun.

Diam sejenak dan dia terisak.

Entah lewat apa, boleh udara, boleh juga bisikan. Tapi beritahu, beritahukanlah, bahwa dia ingin sekali meminta maaf, karena dia tidak menyebutkan sepatah kata, atau bahkan melempar sesimpul senyum saat dia tahu bahwa dia sebenarnya mau dan mampu.

Dia terisak, berharap maafnya sampai pada pemiliknya.

Dia terisak.

Hingga reda rindunya dan lapang hatinya.

Dia terisak di sudut malam di sebuah perjalanan kereta menuju kotanya.


Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall