Rabu, 19 Mei 2010

definisi

kau tak akan pernah menjadi “sesorang” karena untukku kau sudah “seseoarang”, ketika mungkin nanti aku memiliki “seseorang”, kau akan tetap menjadi “seseorang.. itulah kita…


Banyak orang yang mencoba mendefinisikan hubungan..
Sehingga munculah berbagai istilah dan kata yang merepresentasikan itu..
Lalu bagaimana kita mendefinisikan tentang kita?


Kita bertemu,
Entah dalam kondisi apa, akupun tak ingat dan tak berusaha mengingat

Harus seperti apa ya aku mendefinisikan tentang kita?
Jika kita meminjam istilah cinta, maka…

Ahh.. begini saja, jika aku suruh seseorang bertanya padamu apakah kau cinta padaku?
Aku bahkan yakin jawabanmu TIDAK!
Karena memang bukan itu kata yang tepat sebagai definisi

Tapi kau dan aku punya sesuatu..

Kita bahkan mempunyai satu ungkapan..
RACUN
Maka sebutlah hubungan kita ini racun..

Dan tak peduli aku pada mereka yang bertanya
Karena aku nyaman..
Suatu hubungan itukan hakikatnya nyaman..
Saat itu sudah tersentuh,
Apa pentingnya komitmen, aku ini apa, kita ini berhubungan apa, mau dibawa kemana, dan bla blab la..
Untuk sejenak tetek bengek itu akan terlupakan..
Entah untuk selanjutnya..

Kita?
Tak terdefiniskan tapi (bukan) cinta…


Seperti jam yang akan selalu menjadi lengkap jika ada jarum…
Kau itu begitu..
Saat waktu membuatmu jauh dariku..
Sekalipun, aku tak pernah merasa kehilangan..
Kerena aku tahu kau tak akan pernah bisa hilang..
Dan aku tak akan menunggu…,
Toh SMS dan telfon mu akan kembali menyapaku
Tanpa sekalipun aku ingat kapan terakhir kalinya..

Aku beranjak dari satu fase ke fase lainnya
Melompat-lompat
Manari-nari..
Ibarat jet cooster, aku sudah naik dan turun dan menggerayangi hidupku sesuka-suka dan seenak-enak ku..
Dan aku tidak mau, dan tidak pernah mengajakmu untuk masuk ke duniaku..


Entah skenarionya apa
Entah bagaimana caranya
Kau itu selalu tahu, apapun lompatan, apapun lembaran, apapun warna dari hidupku..
Walo sebenarnya kau tak menawarkan itu padaku, dan akupun tak berekspektasi untuk itu..
Dengan sederhana ini terjadi seperti kodrat..

Kau yang mengklaim.. kau jadi orang yang tak peka.. tapi menurutku, kau itu tidak ingin peka..
Aku.. tidak peduli!

Karna…

Aku bisa berteriak hingga aku jenuh,
Aku bisa menangis hingga aku jengah,
Aku bisa bercerita hingga aku penat,
Aku bisa menggombal,
Aku bisa manja hingga aku malas,
Aku bisa berdiskusi hingga kata-kata habis..

Dan kau?

Hah! Aku tak tahu!

Mungkin, kau merangkum kata-kataku tanpa pernah kau simpan dan kau anggap itu seperti hembusan nafas yang kadang memburu kadang melemah tapi selalu ada hingga mati..

Dan beginilah kita..
Bukan kakak, bukan pacar, bukan teman, apalagi selingkuh..

Sekarang…

Coba ingat cun,
Saat aku jatuh padamu dengan membawa seluruh masalahku

Coba ingat cun,
Saat aku menangis meratapi betapa ambigunya nasibku

Coba ingat cun,
Saat aku tertawa, saat kita mempermainkan waktu berjam-jam

Coba ingat cun,
Saat kau menelfon…
Dan mengatakan pada kalimat pertamamu
“ racuun.. lagi di mana?”

Mungkin gombal,
Sedikit mungkin tulus,
Tak peduli apapun!
Hingga semuanya berputar….
Kau racun ku!

Aku nyaman dengan definisi itu

Kamu cun?

1 komentar

eppo fahmi mengatakan...

hihihi..
aku percaya kamu tau aku pnya definisi yang sama.
aku dengan caraku kamu dengan caramu semuanya baik-baik saja. toh kamu tetep racun sejati begitu juga aku sampai kamu benar-benar mendapatkan penawarnya...aku merangkum semuanya, aku inget semuanya.

© RIWAYAT
Maira Gall