Rabu, 19 Mei 2010

saya hanya memposting tanpa merasa..

Hari ini tidak ada hujan..
Tidak juga badai..
Tdak ada peristiwa alam untuk meyemarakan hari ini..
Tapi hari ini waktu bersua,
Dan membiarkan aku bersama karmaku..

Aku akan mencoba menjauh darimu semampuku..
Aku tidak mencoba melupakanmu, tapi mencoba menerima kenyataan bahwa kisah ini berakhir dan terbingkai manis di hari ini

(seluruh posting ini ditulis pada: jumat 30 April 2010 jam 01.00 )



Aku datang dengan ekspektasi yang terbunuh..

Sebenarnya aku mencoba bertujuan ketika akan datang pada lahanmu..
Tujuannya ada dua sebenarnya : Mencoba untuk mengikatmu selamanya untukku atau melepasmu tanpa pernah ku tarik selamanya..

Tapi itu (sekali lagi) terbunuh karena satu kenyataan bahwa kau telah mengenalnya dan mengikatnya untukmu..

Jujur, malam sabelum aku bertemu denganmu pun.. aku masih bertanya pada akal sehat..
“ ngapain coba ketemu dia yang jelas-jelas udah punya pacar? Cuma buat mastiin dari mulut dia? “

Tapi kenyataannya aku bertemu dengan mu tadi..

Aku mencari rumahmu, dan menemukn sosokmu..
Kau harus tahu..
Saat itu hatiku rasanya menggigit nadiku..

“ dari mana alifa? “ tanyamu..
“ dari rumah “ mencoba menekan nada..

Rumahmu itu bagiku adalah lukisan putih..
Dan kuasnya adalah kita…
Konsepnya adalah waktu..

“ kak anto, harus ganti air mataku!” dengan nada kocak, membuka pembicaraan..
Dan jawabanmu adalah menghela nafas.. panjang..
Aku ? menahan tangis sekuat tenaga!

Satu kisah terbongkar..
Dua kisah..
Tiga kisah..

Ya ampuunn banyak sekali dari perasaanmu yang terbongkar tadi…

Hingga pertanyaan ku yang sanagt egois..
“ masih sayang aku? “

Kau pun menjawab..

Dan rasanya aku hanya ingin memelukmu dan berkata betapa inginnya aku memutar waktu…
Aku berontak tanpa suara..

Kau menyentuhku..
Dan aku hanya terdiam..

Sentuh saja selama kau mau..
Karena hanya malam ini yang tersisa..
Rengkuh saja aku sepuas kau mau..
Karena hanya Cuma saat ini..
Mainkan saja rambutku seinginmu..
Karena kesempatanmu hanya saat ini…

Kita berbicara banyak hal..
Tapi hanya tentang kita..

Jika ada yang bisa bersuara.. mungkin itu adalah pipiku..
“Brengsek kau! Kau bisa menyentuh ku dengan nyaman…
Kau bahkan menyentuh dengan tulus..
Dengan hangat dan aditif!”
Pipiku itu bahkan menyiratkan malunya, karena hatiku..
Jangan Tanya..

Hatiku lemah, krena tau kisah 3 tahunmu untukku yang aku buat karena entah hatiku kenpa saat itu..
Hatiku lemah karena kau begitu sayangnya padaku dan aku harus melepasmu..
Hatiku lemah karena kau didapanku dan aku ingin kamu..
Hatiku lemah
Dan sakit…

Benar-benar setan!!

Karena aku sayang padamu tanpa bisa berbuat apa-apa..

Dan kau tetap saja meyentuh, memandang, bercerita padaku..


………………………………………………………………………………….

Tak ada dari kita yang bisa menegosiasikan waktu..
Dia tetap berputar..
Dan malam terus menjelma..

Kita harus tutup malam ini..
Kita akan dengan sadar mengakhiri kisah ini..
Kita akan berjalan sendiri..

“ boleh aku meluk kamu “

logikaku menjawab : tidaaak.. jangan kau sentuh aku…
hatiku menjawab :…
dia bahkan tak menjawab malah langsung menyuruh ragaku untuk berbalik memelukmu..

“ maafin ya alifaaa..”

tuhan… aku tak sanggup melepas dia..
tuhan.. aku tak mau memberinya untuk wanita itu..
tuhan.. mengapa harus begini endingnya..

semakin erat dan semakin hancur aku..

hari ini hari kamis..
hari ini kisah kita terbingkai dengan indahnya…

kau dengan nya..
aku dengan kisah manisku..

kamis itu..

hingga pelangi berubah warna hitam..

aku akan ingat hari saat kisah ku dan kisahmu berakhir dan terbingkai manis..

1 komentar

eppo fahmi mengatakan...

anak muda....berposeslah nak!
aku sll mendukungmu

*serius*

© RIWAYAT
Maira Gall