Minggu, 26 Agustus 2012

perjalanan off road


HERE I am MAKASSAR!


Akhirnya landing juga di Makassar. Saya dengan seksama mengamati bandara yang telah banyak berubah dari terakhir 3 tahun yang lalu saya menginjak kaki di sana. Ah Makassar :’)



Kedatangan kami di dini hari dan pesawat akan berangkat di waktu subuh membuat kami harus tidur di bandara hasanudin di makasar selama kurang lebih 4 jam. Saya dan nana langsung mengambil tempat yang pewe dan akhirnya tidur tanpa menghiraukan gasak-gusuk anak-anak yang entah melakukan apa. Ah, saya ngantuk lahir batin!

Dan akhirnya, subuh pun datang, dan saya beserta tim bersiap menuju papua. Kami ditemani oleh rasa dingin yang menusuk. Entah karena itu subuh atau karena memang dingin yang tidak wajar, tapi yang jelas, dingin pagi itu agak menyiksa saya.

Kami sempat transit sejenak di sorong. Dan itulah kali pertama saya menginjakan kaki di timur Indonesia, eh sebentar, ternyata saya sudah di papua! Wohooo saya di papua. Ternyata memang berbeda ya. Bandaranya di kelilingi semcam bukit dan pemandangnnya bagus.


“What, I can believe it, ini udah disorong ya?”


Saat turun dari pesawat, saya langsung memberi kabar pada mama, ayah, marsha, dan lalu. Tak lama kami transit, pesawat akan membawa kami lagi pada pemberhentian terakhir. Manokwari

Yes. Akhirnya, manokwari jugaa! Itu kata saya dalam hati. Suhu udaranya panas sekali disini. Oke, saya shock culture. Orang-orangnya memakan entah apa namanya yang berwarna merah, teriak-teriak seperti orang yang akan berdemo, dan bandaranya lebih mirip gudang ketimbang bandara. Bandaranya hanya berdindingkan triples,. Hawanya yang memang sangat gerah, ditmabah badan saya yang pliket luar biasa, mood saya langsung turun, apalagi ternyata ada beberapa barang yang tertinggal di bagasi dan harus ada di sorong. Kok bisa sih? Doh Gusti, ada-ada saja…

Dari bandara, kami langsung menuju hotel di manokwari. First impression saya terhadap papua adalah : papua ini baguuuuus sekali!!!!!

Sepanjang perjalanan saya tak pernah habis mengucap subhanallah karena alam bumi cendrawasih yang begitu bagus. Ini seperti pemandangan yang sering saya lihat di program TV kabel seperti betty lafea kalau dia sedang berlibur.





Setelah mandi dan beristirahat kurang lebih sejam di hotel lokal yang “agak lumayan”, kami harus melanjutkan perjalanan ke bintuni.

Perjalanan ke bintuni adalah bukti bahwa perjalanan KKN ini sungguh amat tidak sederhana! Kami pergi dengan mengendarai strada ke bintuni yang ongkosnya 500.000 sekali jalan. Gaul ya kita? Naik mobil mahal. Satu mobil yang kalau di jogja sudah jadi mobil yang begitu mewah dan di papua itu jadi mobil angkat-angkat sayur. hahahaha..


Dan saya nobatkan, perjalanan strada menuju bintuni ini menjadi perjalalan paling MEMABUKAN sepanjang massa. Sungguh! saya ga kuat sebetulnya. Hard core sekali! Luar biasa HARD CORE. Berliku2 banget nget dan jalannya tidak mulus. Hampir setengah perjalanan harus ditempuh dengan jalanan yang masih tanah dan berliku. Katanya. kalu hujan tiba, jalanan itu tidak bisa digunakan. Dengan medan yang separah itu, supirnya tidak mengemudikan dengan pelan tapi ngebut. Kalau ada semacam sungai kecil, terabas, ada jalan jelek dan parah terabas.  Jalan pelan saja pusing, apalagi ini ngebut. uh wow. Luar biasa. Saya mual lahir batin jiwa raganiah. Rasanya pengen muntah tapi engga bisa L. Paham kan ya, kenapa di papua strada jadi mobil yang sangat biasa, ya karena kalo bawa Honda jazz bakal remuk ndes!

Sepanjang perjalanan pula, saya, Adit, nana, dan Dedi sibuk menyanyikan lagu0lagu yang diputar oleh supirnya. Entah apa lagunya. Dan betapa senangnya kita, ketika lagu yang diputar itu adalah stingky. dan nyanyilah kami dengan kerasnya "Mungkinkah, kita kan selalu bersama walau terbentang jarak diantara kita.. huwoo" hahahaha.. yang setelah itu, saya kembali teler karena perjalanan. Great!




Pokoknya ini merupakan perjalalanan paling memabukan bagi saya yang tidak pernah mabuk darat. Siangnya kita sempat berhenti di sebuah rumah makan untuk makan siang. Dan tebak dong berapa harga makan dan minum disana? harga es tehnya saja 50000 dan harga nasi ayamnya 20.000. tak kuasa saya melihat harga. Yakinlahsumpah.


Saat petang, perjalanan terhenti di sebuah gunuing namanya gunung botak. Saya dan tim akhirnya berfoto bersama dan melihat panorama alam di papua yang indah sekali. pemandangan seperti di kalender-kalender. Dengan takjubnya, saya langsung merasa bersyukur berKKN di papua. Saya merasa begitu sangat beruntung bisa melihat langsung papua secara nyata.


Ga kuat naik strada.


Setelah hampir 10 jam di jalan, akhirnya kami mengakhiri perjalanan hari ini dan beristirahat di mess PSKK  yang terbuat dari kayu. Kami disambut dengan perwakilan pemda. Jujur saya tidak mendengar sepatah katapun dari apa yang disampaikan pemda. Karena setelah tiba, kami masih harus mengangkat barang-barang yang luar buasa dahsyat banyaknya itu, jadi jangankan untuk fokus mendengar, berusaha tetap terjaga saja sulit.


 Dengan rasa letih yang tiada tara karena perjalanan ini, saya menelfon ayah dan mama di jogja. Memberi kabar pada mereka dan menceritakan perjalanan “laknat” strada.

Ahh,  betapa saya rindu ranjang saya di kamar…


Hari ini, sekian, dan saya bersiap tidur karena besok, saya pun tak tahu apa yang akan saya lakukan besok.


Bintuni, mess PSKK, 9 juli 2012 24:37 WIT

1 komentar

Anonim mengatakan...

itu harga es tehnya mahal banget ya sist, masa 50000. soto 20.000, mending kita minum soto. :D

© RIWAYAT
Maira Gall