Selasa, 03 Januari 2017

Percakapan kesebelas: pertahanan

When we came home, worn to the bones,  I told myself, "This could get rough..."  
And when, when I was off which happened a lot, you came to me and said, "That's enough..."  
Oh, I know that this love is pain, but we can't cut it from out these veins, No!

So I'll get the lights and you lock the doors. 
We ain't leaving this room 'til we both feel more. Don't walk away, don't roll your eyes. 
They say love is pain. 

Well, darling, let's hurt tonight!

(One Republic)

"Aku capek!", katanya singkat, sesaat ia tau aku datang.

Aku mendekatinya perlahan, meraihnya dari belakang, dan menguncinya aman di pelukku. Semakin detik berdetak, aku hanya mengencangkan rengkuhku padanya. Kurasakan getar hebat tubuhnya mengeluarkan semua emosi. Kurasakan panas air matanya yang jatuh. Dan semakin kuatlah aku menyimpannya di pelukku.

"Aku... bener-bener capek!", katanya patah-patah.

Maka biarlah semua kata-kata menguap, maka biarlah semua lelah-lelah itu mencapai puncaknya. 

Aku hanya akan menguncinya dipeluku malam ini. Baik aku atau dia, tidak ada dari kami yang boleh kalah malam ini. Kami bertahan. Kami sedang bertahan.



If this love is pain, then, honey, let's love tonight.

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall