Senin, 25 Oktober 2010

hanya ada satu ayah

Waktu yang telah berdaetak, dan tak akan pernah berhenti melakukan aktifitas itu..
Aku diam dan aku melihat detakan dari waktu itu..
Disitualah aku kehilanganmu, dan disitupulalah aku merasakan kembali hadirmu..
Aku? Apa maknamu tentangku dari waktu yang telah berdetak meninggalkan aku di hidupmu?

Pentingkah aku? 
Paham aku, karena apa dan mengapa semua bakat yang aku tekuni kini.. masuk akal sudah dari siapa semua ini berawal..
Darimu.. lelaki yang yang kusebut dengan Ayah..
Pernah kau coba menyalahkan waktu dari apa telah terjadi selama ini?
Atau kau yang mencoba untuk menyalahkanku dari apa yang telah terjadi sejauh ini?
Rasaku padamu, seperti rasa anak perempuan kebanyakan pada Ayahnya..
Namun sepertinya ada titik anomali yang terjadi padaku dan membuat beda dengan gadis lainnya..
Apa peristiwa yang selalu terpatri di fikiranmu tentang ku?
Aku ingin tahu..
Karena aku begitu durhaka untuk tidak mematri kenangan apapun tentang mu..
Aku yang begitu buta tentang mu,
Aku yang begitu rindu padamu 
Aku harap, kau punya semacam telepati..
Aku harap, kita punya semacam simbol..
Sehingga kau tau kapan aku butuh sosokmu,
Dan akupun tau, apa yang ada dalam harapmu tentang ku..
Aku harap...


Lebih dari apapun, aku merindukanmu Ayah...

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall