Jumat, 22 Mei 2015

Human Nature

"If They Say 'Why..? why..?' Tell 'Em That Is Human Nature" -Micheal Jackson-


Oke, mari rehat sebentar dari menulis cerita perjalanan panjang, yang proses meulisnya lebih ribet dari apa yang saya bayangkan. Huft.

Hari ini tetiba saya memutar semua lagu-lagu Micheal Jackson tanpa sebab. Dari mulai Smooth Criminal, Black and White, Billie Jean,  Beat it, They Don't Care About Us, P.Y.T, Rock With You, Man In The Mirror, sampai lagu Micheal Favorite saya: Human Nature.

Ngomong-ngomong soal Human Nature, saya bersyukur bahwa Human Nature itu tidak di daur ulang oleh siapapun. Saya engga akan rela kalau ada yang mencoba menyanyikan lagu itu kemudian mempunyai versi yang lebih baik dari Micheal. Saya akan tanpa ampun menudingnya sebatas mengambil cahaya dari bintang tanpa pernah menjadi bintangnya. Begitu juga kalau ternyata itu lebih buruk. Saya pasti akan menudingnya sebagai perusak lagu.
Syukur tidak ada yang berinisiatif, jadi saya aman dari dosa menggunjingkan orang lain.

Dimulai dari mendengarkan lagu-lagunya, saya lalu iseng bertanya ke beberapa teman "eh kenapa sih Micheal Jackson bisa sampe operasi pelastik trus jadi mengerikan begitu?"
Jawabannya ternyata beragam. Ada yang bilang dia berusaha keras agar diterima sebagai golongan kulit putih. Ada yang bilang juga kalau Micheal jackson itu punya penyakit fitiligo. Ada juga yang dengan cueknya bilang "Ya... biasalah artis", dan jawaban yang terakhir itu bikin saya ketawa keras. Dasar ih, sukanya memukul rata!

Bagi saya, apa yang dilakukan dan dinyanyikan Micheal Jackson itu sudah sangat mampu membuat ribuan jiwa termotivasi, tanpa perlu kita peduli seperti apa bentukan dari Micheal Jackson itu sendiri.
Jadi kenapa ya dia harus punya wajah yang aneh di akhir hayatnya? Why? Saya juga engga tau alasannya sampai sekarang.

Oh atau mungkin itulah yang namanya human nature. Mungkin pada dasarnya manusia itu adalah mahluk yang tidak akan pernah puas, banyak maunya, dan susah sekali bersyukur! Itu mungkin human nature.

Seumur hidup, kita akan selalu menggunakan human nature, no matter what!
Kita disakiti, kita sedih.
Kita lapar, kita makan.
Kita diserang, kita melawan.
Kita diejek, kita sakit hati.
Kita liat yang lebih baik, kita insecure.
Wajar kan? Kalau ada yang disakiti dan dia merasa bahagia, mungkin dia punya sifat angel nature.

Karena saya percaya Tuhan itu adil, saya pun percaya bahwa kita ini diciptakan dengan paketan sifat yang sama satu dan yang lainnya. Barulah di dunia sifat-sifat itu berkompetisi, menjadi unggul satu dengan lainnya. Kalau mau tau sifat mana yang dominan dalam diri kita, sayangnya, kita harus sabar menunggu hingga akhir.

Masalahnya adalah jika sudah sampai di akhir, dan kita sadar sifat mana yang lebih dominan tumbuh dalam diri kita, apakah kita akan merasa puas? atau justru akan menyesal?

Apakah Michael Jackson bahagia di akhir hayatnya? Atau Whitney Houston menikmati apa yang pernah dia miliki? Saya tidak tahu. Satu yang saya tahu, human nature bisa sangat mematikan jika tidak dipergunakan dengan baik.
Jadi ini bukan semata-mata karena human nature yang kita miliki, lalu kita berkuasa penuh akan itu. Ini justru tentang bagaimana kita menggunakan human nature.

Bukankah kita masih ingat saat Micheal Jackson menyanyikan dengan syahdunya "Heal The World.. Make It A Better Place.. For You... And For Me... And The Entire Human Race.."

Jika demikian, bagaimana kita akan menggunakan human nature kita mulai saat ini? Itu pertanyaannya.

 

  
I miss you dear M.J

#31HariMenulis
#Bonus

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall