Saya percaya, bahwa setiap hati adalah panggung. Dimana
pertunjukan demi pertunjukan akan terjadi setiap detiknya. Ada kalanya
pertunjukan itu tentang cerita klasik yang sering terulang, atau bisa juga
tentang cerita modern dari sesuatu yang tengah ramai dibicarakan.
Keduanya sama, baik klasik atau modern, jika itu sudah
dimainkan di hati maka akan selalu menarik untuk disimak.
Karena setiap hati adalah pangung, maka tak ada satupun yang
mampu lari dari drama-dramanya.
Siapalah yang mampu menahan godaan menyaksikan pertunjukan
dalam lakon klasik yang berjudul ‘patah hati’ atau ‘jatuh cinta’?
Saya sebegitu yakinnya bahwa siapapun tak akan mampu lari
saat hatinya tengah memainkan drama jatuh cinta. Saat hatinya penuh bunga,
terompet yang berbunyi nyaring, dan kembang api menyala.
Pun tak ada yang mampu pergi saat tetiba hatinya layu,
sendu, dan biru saat drama dihatinya berubah menjadi drama patah hati.
Hati memang gudangnya pertunjukan.
Menulis adalah merayakan pertunjukan hati, agar tak hanya
dinikmati oleh si pemain, tapi juga seluruh penonton.
Letupan-letupan yang terjadi dalam hati sama semaraknya seperti pertunjukan di broadway. Untuk itulah saya menulis.
***
***
Saya payah dalam urusan berjanji, tapi saya berniat untuk
bisa menyuguhkan cerita yang berbeda tahun ini. Untuk itu, jika tidak ada
kesibukan, saya ingin mengajak tuan dan puan berjalan-jalan bersama saya. Cukup
duduk dan siapkan saja hati yang tenang, karna ini adalah waktu yang tepat
untuk berpetualang!
#31harimenulis
#1
Tidak ada komentar
Posting Komentar