Diantara semua warna, hanya hitam yang tidak memiliki pilihan. Hitam ya hitam. Tidak ada hitam dongker, hitam tosca, hitam tua, hitam muda, hitam cerah, atau pilihan hitam lainnya. Hitam itu warna sederhana. Seperti sederhanya rahasia.
Kini aku sadar mengapa sesuatu itu disebut rahasia. Karena
itu hitam. Hitam ingin dijaga agar tetap hitam. Ada sesuatu yang gelap disana.
Ada misteri dibaliknya.
Ini sama
seperti saat kita sedang asik-asiknya ngobrol di malam hari bersama beberapa
teman, dan tetiba PET! mati lampu. Reflek kita akan mencari-cari dimana lilin
atau korek. Sambil meraba-raba, kita tak akan sadar bahwa selangkah lagi ada meja
yang akan kita tabrak, ada gelas yang akan akan kita senggol, dan ternyata sepasang
teman kita tengah berciuman.
Semua yang
terjadi dalam kondisi gelap adalah tentang ketidaktahuan. Itulah esensi
rahasia.
Satu-satunya penyingkap gelap adalah cahaya. Itulah mengapa
Tuhan itu Tuhan dan hanya Dia yang mengetahui rahasia-rahasia. Tak peduli segelap
apapun, setersembunyi apapun, serahasia apapun, Dia pasti tau. Karena Dialah
Cahaya.
Well, semua orang
pasti suka bila mendapatkan hadiah, tapi tidak semua orang siap diberi kejutan.
Untuk itu, beberapa dari kita lebih suka membiarkan yang gelap tetap gelap,
tetap menjadi rahasia. Tapi sayangnya, rahasia dan kejutan akan datang sebagai
sebuah pasangan. Tepat disaat kita menerima rahasia, tepat disaat itulah kita
mendapatkan kejutan.
Dan disinilah kejutan
itu.
Di Maluku!
Surprise, surprise!
#31harimenulis
#5-31
Tidak ada komentar
Posting Komentar