Aku mencengkram lenganmu dengan keras. Dan kamu yang
menurut.
Sorot mataku berkata bahwa tak ada satupun didunia ini yang
boleh dan bisa menyentuhmu kecuali aku.
Tak ada yang bisa memelukmu dan membuatmu merasa lebih baik
kecuali aku.
Mereka yang akan mencobanya jelas harus berhadapan dengan
amukanku.
Aku sayang kamu.
Itu yang harus kamu tahu. Itu yang harus kamu sadari.
Aku mencengkrammu kuat.
Hingga matamu memancarkan kesakitan.
Ingin rasanya aku pura-pura buta melihatnya,
Apalagi jika matamu memancarkan kebahagiaan jika melihatnya.
Aku ingin membutakan mataku agar hatiku tak merasakan
imbasnya.
Hingga hari dimana aku mengendurkan cengkraman tanganku dari
lenganmu.
Hingga melepasnya.
Dan kamupun menangis.
Sulit aku percaya bahwa kamu menangis.
Tangis bahagia kebebasanmu itu awal tangis kesedihanku
dimulai.
#23
#31harimenulis
#bagian2
Tidak ada komentar
Posting Komentar