Jumat, 14 Juni 2013

Perjalanan


"One's Destination is never a place, but a new way of seeing things" Henry Miller 

Menyambung tulisan saya sebelumnya tentang perjalanan, saya ingin menutup 31 hari menulis dengan refleksi tentang perjalanan hidup. Karena jujur saja, dalam perjalanan hidup saya kini, saya sedang berada di fase unstabil. Tapi saya tidak berusaha untuk memburu-buru fase ini ataupun bertahan selama mungkin. Saya hanya ingin saya lebih bijak dengan adanya fase ini sebagai bekal fase selanjutnya. 

Sebuah perjalanan kadang membingungkan untuk ditebak kapan harus berhentinya dan kapan harus memulainya. Waktu kerap membingungkan untuk sebuah hati dan raga manusia yang akan memulai sebuah perjalanan. Dalam perjalanan, saya kerap bertanya 'kapan' pada sang Khalik. Berharap Tuhan semudah itu untuk saya hubungi sehingga saya bisa mendapat jawaban atas 'kapan' yang menjadi pertanyaan. Tapi ternyata waktu adalah misteri yang Tuhan beri dalam sebuah perjalanan. Sehingga yang paling mungkin saya lakukan adalah tetap melakukan perjalanan tanpa pusing-pusing menunggu waktu yang tepat. Selama saya tau apa konsekuensinya, maka perjalanan ini akan saya lakukan. Berhenti di satu tujuan dan bersiap ke tujuan lainnya. Sesekali berputar balik dalam perjalanan, atau terus melangkah, biarkan saja saya dewasa dengan perjalanan ini. 

Mungkin akhirnya itu pula yang membuat waktu menjadi rahasia yang cukup penting bagi perjalanan seorang manusia dalam panggung kehidupan ini. Karena siap atau tidak, petualangan demi petualan harus tetap kita lalui. Waktu ternyata tidak sesabar itu menunggu, tidak seperti matahari yang sabar menunggu untuk terbenam dan terbit keesokan harinya. Waktu berjalan, tanpa menunggu persetujuan kita. Waktu hanya menyisakan pilihan dan hanya akan ada dua yang harus kita pilih yakni take it or leave it. Simple.

Jadi sebelum waktu menggilas saya secara habis-habisan, saya akan memulai untuk melangkah dalam perjalanan dengan satu hal : berani mengambil keputusan. 

Semoga kita tetap tangguh dalam perjalanan kita. Tetaplah berjalan, tetaplah melakukan perjalanan! 

****
Daaaan... Pada akhirnya 31 hari menulis ini telah saya selesaikan. Sebuah perjalanan menulis yang cukup membuat hati kebat-kebit dan memutar otak setiap harinya untuk berfikir apa yang akan saya tulis

Baiklah, sampai bertemu di 31 hari menulis tahun depan, dalam perjalanan hidup saya yang lebih menantang lagi. Yeaaaay!


NB : terimakasih pada setiap pasang mata yang diam-diam membaca. Semoga tulisan saya bisa mewarnai dalam setiap perjalanan kalian.  


mulai dari kembali pulang *kode


#31

#END

#31harimenulis

#bagian2

1 komentar

Unknown mengatakan...

kak ipeh kerenn banget tulisannya. but sy belum mengerti dan paham betul maksud dari kata "31 hari menulis" ? bisa share gak kak ?

© RIWAYAT
Maira Gall