"One's Destination is never a place, but a new way of seeing things" Henry Miller
Menyambung tulisan saya sebelumnya tentang perjalanan,
saya ingin menutup 31 hari menulis dengan refleksi tentang perjalanan hidup.
Karena jujur saja, dalam perjalanan hidup saya kini, saya sedang berada di fase
unstabil. Tapi saya tidak berusaha untuk memburu-buru fase ini ataupun bertahan
selama mungkin. Saya hanya ingin saya lebih bijak dengan adanya fase ini
sebagai bekal fase selanjutnya.
Sebuah perjalanan kadang membingungkan untuk ditebak
kapan harus berhentinya dan kapan harus memulainya. Waktu kerap membingungkan
untuk sebuah hati dan raga manusia yang akan memulai sebuah perjalanan. Dalam
perjalanan, saya kerap bertanya 'kapan' pada sang Khalik. Berharap Tuhan
semudah itu untuk saya hubungi sehingga saya bisa mendapat jawaban atas 'kapan'
yang menjadi pertanyaan. Tapi ternyata waktu adalah misteri yang Tuhan beri
dalam sebuah perjalanan. Sehingga yang paling mungkin saya lakukan adalah tetap
melakukan perjalanan tanpa pusing-pusing menunggu waktu yang tepat. Selama saya tau apa
konsekuensinya, maka perjalanan ini akan saya lakukan. Berhenti di satu tujuan
dan bersiap ke tujuan lainnya. Sesekali berputar balik dalam perjalanan, atau
terus melangkah, biarkan saja saya dewasa dengan perjalanan ini.
Mungkin akhirnya itu pula yang membuat waktu menjadi
rahasia yang cukup penting bagi perjalanan seorang manusia dalam panggung
kehidupan ini. Karena siap atau tidak, petualangan demi petualan harus tetap kita lalui. Waktu ternyata tidak sesabar itu menunggu, tidak seperti matahari
yang sabar menunggu untuk terbenam dan terbit keesokan harinya. Waktu berjalan,
tanpa menunggu persetujuan kita. Waktu hanya menyisakan pilihan dan hanya akan
ada dua yang harus kita pilih yakni take it or leave it. Simple.
Jadi sebelum waktu menggilas saya secara
habis-habisan, saya akan memulai untuk melangkah dalam perjalanan dengan satu
hal : berani mengambil keputusan.
Semoga kita tetap tangguh dalam perjalanan kita.
Tetaplah berjalan, tetaplah melakukan perjalanan!
****
Daaaan... Pada akhirnya 31 hari menulis ini telah saya
selesaikan. Sebuah perjalanan menulis yang cukup membuat hati kebat-kebit dan
memutar otak setiap harinya untuk berfikir apa yang akan saya tulis
Baiklah, sampai bertemu di 31 hari menulis tahun depan, dalam
perjalanan hidup saya yang lebih menantang lagi. Yeaaaay!
NB : terimakasih pada setiap pasang mata yang
diam-diam membaca. Semoga tulisan saya bisa mewarnai dalam setiap perjalanan
kalian.
mulai dari kembali pulang *kode |
1 komentar
kak ipeh kerenn banget tulisannya. but sy belum mengerti dan paham betul maksud dari kata "31 hari menulis" ? bisa share gak kak ?
Posting Komentar