Rabu, 29 Mei 2013

Kenapa ya Tuhan?

"Aku bergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku" (HR Bukhari)

Siang tadi, seorang teman siaran saya (yang kebetulan beragama kristen) mengirimkan pesan di Blackberry saya. Kurang lebih seperti ini isinya :

Aku (A): Tuhan, bolehkah aku bertanya PadaMU?
Tuhan (T): Tentu, hambaku. Silahkan
A: Tapi janji ya, Engkau takkan marah.
T: Ya, AKU janji.
A: Knapa KAU izinkan banyak HAL BURUK t'jadi padaku hari ini?
T: Apa Maksudmu?
A: Aku bangun terlambat.
T: Ya., Trus,
A: Mobilku mogok & butuh waktu lama tuk menyala.
T: Oke. Trus,
A: Roti yg kupesan dibuat tak seperti pesananku, hingga kumalas memakannya.
T: Hmm. Trus,
A: Dijalan pulang, HPku tiba2 mati saat aku b'bicara bisnis besar.
T: Benar. Trus,
A: Dan akhirnya, saat kusampai rumah, aku hanya ingin sedikit b'santai dg mesin pijat refleksi yg baru kubeli, tapi MATI! Knapa Tak ada yg LANCAR hari ini?
T: Biar KUperjelas HambaKU, ada malaikat kematian pagi tadi, dan AKU mengirimkan malaikatKU tuk b'perang melawannya agar tak ada hal buruk t'jadi padamu. KUbiarkan terTIDUR disaat itu.
A: Oh, tapi...
T: AKU tak biarkan mobilmu menyala TEPAT WAKTU karna ada pengemudi mabuk lewat didepan jalan & akan MENABRAKmu.
A: (merunduk)
T: Pembuat burgermu sedang sakit, AKU tak ingin kau tertular, oleh karenanya KUbuatnya salah bekerja.
A: (tarik nafas)
T: HPmu KUbuat mati karna mereka PENIPU, KUtak mungkin biarkanmu tertipu. Lagipula kan kacaukan KONSENTRASImu dlm mengemudi bila ada yg menghubungimu kala HP menyala.
A: (mataku berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan
T: Soal mesin pijat refleksi, KUtau kau blm sempat beli voucher listrik, bila mesin itu nyalakan maka ambil banyak listrikmu, KU yakin kamu tak ingin berada dlm kegelapan.
A: (menangis tersedu) Maafkanku Tuhan.
T: Tak apa, tak perlu meminta maaf. Belajarlah tuk percaya PADAKU.

Awalnya saya malas membaca, namun akhirnya saya membaca sampai selesai dan mengucapkan terimakasih pada veni yang telah mengirimkan pesan itu.
Saya sadar, pesan itu adalah analogi yang sangat tepat untuk menggambarkan kondisi saya saat ini.

Inilah yang kini tengah terjadi pada saya. Bahwa semakin hari, saya semakin yakin dan percaya bahwa tak ada satupun hal didunia ini yang terjadi tanpa seijinNya. Bergeraknya kuman satu sentimeter saja, tak ada yang luput dari ijinNya. Apalagi hidup saya? Pasti sudah tertata rapi olehNya
Sekarang saya semakin yakin dan percaya bahwa, jikapun ada hal buruk yang terjadi pada hidup saya, ya karena itu diijinkan terjadi, untuk sebuah makna yang saya yakin baik.

Ya contohnya malam ini, sebuah email masuk dan membuat saya bersujud sambil berkata "Ya Allah.. terimakasih"

Sudahlah ya.. saya masih harus berkutat dengan pekerjaan di srengenge. Hap!

#15
#31harimenulis
#bagian2

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall