You say yes.
I say no
You say stop, I say go go go!
(The Beatles)
Kadang aku berfikir tentang sihir atau guna-guna yang mungkin saja dipasang di kota ini. Karena setiap kali aku pulang, rasanya aku tidak mau lagi beranjak kemana-mana. Ingin berhenti saja disini, untuk selama-lamanya.
Tidak sedikit juga yang merasa aditif dengan kota ini. Mereka bilang kota ini adalah kota seribu satu kenangan. Banyak juga malah, yang walaupun tidak punya rumah atau hubungan darah dengan kota ini, tapi selalu menyempatkan kembali pulang ke sini.
Sepertinya memang Jogja selalu bisa memaksa orang untuk kembali. Atau memang kota ini dipasang susuk?
Aku salah satunya.
Walau begitu, kota ini adalah awal dan sekaligus akhir. Dulu aku sempat bermimpi untuk tinggal selamanya di sini, hingga aku merasa mabuk dengan semua fasilitas yang disediakan di kota ini. Tenang, nyaman, damai, tanpa paksaan adalah menyenangkan sekaligus mematikan.
Untuk itu, tepat di saat aku merasa keracunan dengan semua kenyaman yang diberikan kota ini, tepat di saat itulah aku merasa harus pergi.
Toh aku akan selalu kembali ke sini, setelah sejauh apapun aku pergi.
Sepertinya memang benar bahwa tidak ada yang lebih butuh pulang ketimbang seseorang yang sedang perjalanan.
***
"Assalamuaikum..." Kataku
#31harimenulis
#18-31
#kisahRee
Tidak ada komentar
Posting Komentar