Minggu, 07 Juni 2015

Jalani Aja Dulu Relationship



Suatu hari saya pernah mengantar seorang teman ke bandara. Sebagai gudangnya pertemuan dan perpisahan, bandara memang tempat yang tepat untuk melihat pemandangan-pemandangan unik tentang manusia yang hendak berpisah, atau akan bertemu. Tapi hari itu sepertinya saya mendapatkan jackpot!
Saat itu, tepat di hadapan saya, ada sepasang, entah suami-istri, atau entah sepasang kekasih yang hendak berpisah. Lalu si perempuannya berkata, “mas.. jaga hatimu buat aku yaa”. Dengan gantle si lelaki hanya menganggukan kepala dengan mantap seracaya mengiyakan si perempuan. Pertemuan itu kemudian diakhiri dengan pelukan. Si lelaki masuk ke bandara dan si perempuan melambaikan tangan. Telenovela sekali deh pokoknya. Tepat di depan mata saya pula kejadiannya. Mau muntah tapi kok rasanya tidak sopan.

Ketika teman saya sudah berangkat, saat dalam perjalanan pulang, saya jadi teringat kejadian tadi saat si perempuan berkata “mas.. jaga hatimu buat aku yaa”. Dan kemudian saya bertanya-tanya sendiri apakah hati memang bisa dikontrol?

Saya ingat kejadian dua tahun silam, saat saya tidak sengaja jatuh cinta. Itu terakhir kali saya merasa terlibat perasaan romansa dengan seorang lelaki. Saya katakan tidak senagaja karena saya tidak meniatkan untuk jatuh cinta pada dia. Kami sudah sama-sama kenal dan berteman, lalu dengan beberapa hal yang tidak disengaja, tetiba hubungan kami menjadi sangat dekat, dan tanpa saya sadari, saya terlanjur nyaman berhubungan dengan dia. 

Saat itu, tidak ada ekspektasi apapun yang saya bebankan untuknya. Pun saya tidak merengek-rengek minta penjelasan tentang bagaimana hubungan kami, atau apapun itu. Saya mengikuti alur dan lajunya. Mengikuti dia bermain petak umpet, dan tersesat di labirin. Singkat cerita, kami menjalani hubungan yang bernama “Jalani Aja Dulu Relationship”. Konon hingga kini, hubungan tipe itu adalah hubungan yang paling sering dijalani anak-anak kekinian. Buat yang belum pernah atau akan mengalami, Well, I tell you, Jalani Aja Dulu Relationship is bullshit!
 
Engga ada satupun hubungan di dunia ini yang bisa berjalan dengan niatan ‘Jalanin Aja Dulu’. Apa yang mau dijalanin kalau gitu? Itu hanya alibi semata. Jadi jangan terpengaruh.
Berhubung detik ini pun saya masih jomblo, sudah bisa ditebak bagaimana akhir dari hubungan kami kan? Saya tidak perlu menuliskannya dengan gamblang kan? Oke.

Namun saya bersyukur karena pernag menjalani “Jalani Aja Dulu” relationship. Setelah menjalani hubungan seperti itu, saya jadi punya jawaban, bahwa ternyata hati adalah sesuatu yang tidak bisa dikontrol oleh manusia. Ternyata manusia itu powerless untuk urusan hati. Jangankan hati orang lain, menjaga hati sendiri saja kadang kewalahan.

Jika tuan dan puan sekalian saat ini sedang menjalani hubungan yang dinamakan “Jalani Aja Dulu Relationship”, saran saya hanya satu, segera saja diakhiri.

Kecuali, komitmen “Jalani Aja Dulu Relationship” itu disepakati oleh kedua belah pihak, yang juga harus dibarengi dengan komitmen akan konsisten menjalani hubungan itu. Ribet ya?
Memanlah hubungan terbaik dua orang yang mencintai itu hanya pernikahan. Ujung-ujungnya cuma mau ngomong ini. 

Haha. Selamat malam.

#31harimenulis
#bonus

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall