Rabu, 19 September 2012

My KKNZONE :)


“You give me something, and makes me scared alright. That could be nothing, but im willing to get it try…”

Bagi saya, orang yang terakhir kali masuk dalam tim KKN unit 63 ini, ada tantangan tersendiri dari segi pergaulan. Selain sinema, riko dan tentu saja fauzan, tak ada orang yang saya kenal baik di KKN ini. Sinema dan riko saja, pada awalnya juga tidak begitu akrab dengan saya. ya hanya fauzan seoranglah, orang yang paling saya kenal sekaligus akrab dengan saya.

Fauzan ini anak jurusan Adminitrasi Negara (AN) yang sekarang berubah nama menjadi MKP. Dulunya fauzan dan saya berada di SMA yang sama. Walaupun beda kelas, tapi di akhir kelas 3 entah mengapa kami berdua jadi sangat dekat, hingga di awal masuk kuliah juga kami masih dekat. Bahkan Fauzan ini ada saat saya berada di masa-masa SNMPTN yang mendebarkan itu. Tapi seperti awal kedekatan kami yang tak tahu bagaimana caranya, kerenggangan kami juga tak tahu bagaimana ceritanya. Ya tahu-tahu kami lost contact satu sama lain.
Hingga saya sempat jadian dengan seorang oknum L.R, dan fauzan menchat saya di facebook suatu pagi untuk menanyakan kebenaran kabar itu, semenjak itu kami sempat beberapa kali berkomunikasi.
Hingga ini lah dia. Saya dan fauzan berada di satu Unit KKN yang sama, tak hanya satu UNIT tapi juga satu sub unit.
Saya sempat risau waktu tau ternyata saya tidak satu sub unit dengan fauzan melainkan dengan sinema, karena saya pikir hanya dia teman saya yang bisa jadi tong sampah saya selama KKN. Secara saya tidak mengenal siapapun lagi selain dia dan sinema. Tapi ya sudahlah, toh setidaknya saya akan se subunit dengan sinema. Tapi karena insiden “mama tersayang” whateva… akhirnya saya dan fauzan menjadi satu sub unit. Yeay!

                Tak terhitung berapa kali saya merepotkan Fauzan selama proses KKN berlangsung.
Saat saya sedang datang bulan. Saya ingat, di suatu pagi, saya memanggil dia keluar kamar, dan berbisik pelan “Zan.. aku mens nih.. bantuin ngambil air yaaaa…” karena air berada di tempat yang jaaaauhh, dan kemampuan saya mengambil air hanya maksimal 2 dirirgen sekali jalan dan pula saya butuh banyak air untuk membersihkan yang harus dibersihkan, maka tentu saja, saya butuh tenaga tambahan. Dan fauzan orangnya.

                Saat kaki saya luka-luka akibat agas dan juga akibat berkunjung ke woroboy, saya menjadi demam. Kaki saya keluar nanah dan harus dibersihkan. Yang membersihkan mas yoyo dan mbak mus memang, tapi fauzanlah yang jadi tumbal saya. fauzan yang saya tarik-tarik bajunya, dan bajunya juga saya gunakan untuk lap ingus, karena saya teriak-teriak sambil nangis. Ya fauzan ini lah…
                Saya yang jatuh-able karena jalan di Papua yang teramat licin ini selalu mengandalkan lengan fauzan. Saya menggandeng erat lengan fauzan saat saya berjalan agar saya tidak terjatuh. Padahal fauzan juga kerap jatuh juga sebetulnya..

          Saat saya malas, bingung, atau apapun yang berhubungan dengan memberikan pennyuluhan, maka akan selalu ada fauzan untuk membantu saya menerangkan apa yang saya maksudkan ke pada masyarakat. Dan kemudian, proses penyuluhan akan aman terkendali.

              Kesannya fauzan baik banget ya?

Well, dia menyebalkan kok aslinya!
Selain waktu dia sakit, tidak ada hari tanpa dia membully anak-anak KKN atau nyinyirin orang-orang. Seriusan deh, selalu saja ada yang dia bully. Kadang sebel juga saya dengernya. Belum lagi fauzan ini orangnya rempong lahir batin dalam hal makanan. Dia ga suka susu putih. Jadi kalau kita makan jelly yang di kasih susu kental manis putih, dia harus makan di piring yang berbeda. Dia ga suka udang, katanya kalau makan kebanyakan akan terjadi hal buruk padanya. Hal apa coba? Jadi kerdil gitu? Hahhaa.. dia enggak suka terong, katanya gini “aku belum nemuin, enaknya terong dimana” atau “aku suka terong, tapi ga bisa banyak-banyak”. Dia ga bisa makan-makanan yang bisa membuat asam urat. Fauzan baru berusia 22 tahun dan sudah terkena asam urat, are you kidding me or something? Asam urat? Kamu?

Kebiasaannya yang jarang mandi juga kadang jadi bulan-bulanan anak-anak KKN. Ditambah dia suka meletakan “barang  siapa” dia mana saja. Di dekat beras, di belakang pintu kamar cowo, di jemuran, ah ya pokoknya itu pasti punya fauzan. Apalagi pas makan sahur. Udah kalau dibangunin susah, sekalinya bangun lebih lama ngomongnya dari pada makannya. Awr! Hahahaha :D
Fauzan juga sih yang membuat suasana di pastori jadi lebih ceria. Dia, dedi, dan mas yoyo selalu saja menemukan hal baru untuk ditertawakan. Kalau tidak ada mereka bertiga, pasti sepi deh..

Fauzan orang PERTAMA yang membuat saya hingga detik ini berfikiran tentang DIET!!! Dia yang mengenalkan saya pada timbangan dan dia pula yang membuat obrolan tentang berat ideal. Aaaaaaaaaaa salahkan fauzan kalau tiba-tiba saya jadi terkena anoreksia!!
       Overall, fauzan lah yang selalu menemani saya, saat saya ingin dan harus ditemani. Pundaknya fauzan itu avalaible 24 jam (kecuali pas dia tidur) kalau-kalau saya membutuhkan. The most yang membuat saya sangat berterimakasih pada dia adalah saat dia menemani saya ketika saya habis terkena insinden “kemasukan”. Insiden yang membuat perut saya mulas dan muntah-muntah juga disertai insiden-yang-katanya-anak-anak-adalah-kemasukan. Insiden itu terjadi TEPAT di malam perpisahan kami.

Malam itu seharusnya kami ber10 menghadiri acara perpisahan yang telah diadakan oleh warga, tapi karena saya habis terkena “insiden” maka mau tidak mau saya harus beristirahat di pastori. Sebetelunya saya merasa baik-baik saja kalaupun ditinggal sendiri, tapi kemudian fauzan menemani saya dan mengorbankan waktunya untuk saya sehingga tidak menghadiri acara perpisahan itu. for me, that a simple romantic thing, actually, im impressed.
Ya walaupun fauzan berkata “ enggak kok, aku juga males kesana..” tapi saya merasa sangat merepotkan dia. Ya harusnya dia pergi ke malam perpisahan itu, lagipula siapa saya yang harus ditungguin dan membuat dia melewatkan moment yang pastinya tidak akan terulang lagi. Yakan? Apapun alasan dia untuk tetap tinggal di malam hanya untuk menemani dan menjaga saya, entah itu karena pada dasarnya dia malas pergi, merasa tidak ada lagi yang dekat dengan saya sehingga dia merasa harus menemani saya, atau memang dia peduli pada saya, yang jelas, saya sangat berterimakasih pada sebuah pengorbanan yang manis di malam itu. thans zan.. :)

                Bahkan setelah KKN nyaris selesai dan kami berada di Bintuni, fauzan juga yang ada di sebelah saya saat saya menangis tidak karuan karena seorang oknum L.R jadian. Fauzan yang menenangkan saya dan memberikan saya “logika” untuk tidak lagi memikirkan tentang si oknum itu. ya walalupun itu tidak berhasil, setidaknya fauzan menenangkan saya dari tangisan dahsyat dan sumpah serapah untuk manusia yang satu itu.
Bagi saya, fauzan memang tidak lagi sederhana. Dengan semua hal yang dia lakukan untuk saya selama KKN, memang fauzan adalah pahlawan *cuih pret*. Pahlawan yang menyebalkan dan membetekan!!!! Hahaha

You have to know zan, aku selalu suka kalo kamu ketawa apa senyum #eaaaaaa
Oke. Enough. We’re FRIENDS! dan tulisan ini sebagai bentuk rasa terimakasih atas semua kebaikan yang dia lakukan pada saya *toss



Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall