Dimanapun
kita berada, terlebih di daerah pelosok, tentunya akan ada acara tradisional.
Kali ini terdapat upacara adat yang cukup unik. Upacara adat yang secara
langsung kami lihat dan juga yang terdapat di yakati adalah upacara pasang
anting. Upacara ini ditujukan untik mereka yang berjenis kelamin perempuan, dan
memasuki usia balita. Tujuannya untuk membuat lubang anting pada telinga si
wanita.
Acaranya cukup seru, dimulai dari
siang hari. Masyarakat mulai membawa bingkisan seperti piring, beras, dan juga
beberapa seserahan untuk keluarga yang mengadakan upacara pasang anting. Kebetulan
yang mengadakan upacara ini adalah bapak kepala suku, jadi merupakan keluarga
yang terpercaya sekaligus juga kaya raya.
ini persiapannya. Ini piring yang akan diserahkan |
ini tempatnya, semuanya kumpul disini. dan upacara akan dimulai |
Beberapa dari kami, seperti
faizal, dedi, dan uda sudah lebih dulu bertanya pada papa-papa tentang upacara
ini. dan kemudian saya dan fitri mengikuti jalannya arak-arakan. Kami mengikuti
upacara dari awal dan ikut berjalan beriringan ke rumah kepala suku. Sampai
disana, para masyarakat yang membawa bingkisan baris sambil berjoget. kemudian
dari depan, keluarlah anak berumur 3 tahun yang langsung didudukan di atas
sebuah nampan dan karung yang berisi beras. Upacarapun dimulai, telinga si anak
dimasuki jarum yang telah ada benangnya. Telinga bagian bawah untuk tempat
anting-anting milik si anak itu dimasukan jarum itu. Ya prosesnya sama seperti
menjahit baju begitu. ouch..kebayang deh saya sakitnya kayak apa. Semoga saja
itu steril ya J
Ketika dimasukan, si anak tentu
saja menangis meraung-raung. Tapi ya sudah, hanya itu saja. singkat sekali
upacaranya.Esesnsinya ya hanya memasukan benang ke telinganya untuk membuat
lobang, jadi memang sebentar. Yang lama itu… SYUKURANNYA! Owkyeh beybeh, here we go, lets dance togather…
Setelah itu selesai, sesembahan
yang telah dibawa warga tadi diserahkan kepada tuan rumah. dan pestapun
dimulai. Kudapan mulai keluar. Hanya 3 macam sih, ada donat, gorengan roti, dan
kripik pisang, dengan minuman teh dan kopi.
Karena hari itu saya kebetulan sedang haid, maka hasrat
kuliner sayapun tersampaikan. Saya mencoba semua makanan itu walaupun hanya
segigit-segigit. hahaha.. ya lumanyanlah..
Setalah mencoba donat dingin dan kali juga roti isi mie dan
keripik pisang yang rasanya sungguh tawar :p saya ikut bejoged dengan
masyarakat. Untung hari masih siang jadi energi joget saya masih besar. Lagipula
di papua ini joget juga hanya berputar-putar tanpa gerakan khas. Jadi ya lets rock the party saja lah ya…
Tapi acara belum selesai, malamnya acara masih akan
berlanjut. Ya acara joget-joget khas papua itu. Tapi dimalam hari dan yang
akhirnya ikut hanya yang lelaki kami saja, para gadis termasuk saya tidur lelap
di pastori. Dan seperti adat pada biasanya, rokok dan miras adalah dua hal yang
tidak bisa hilang dari perayaan papua. Tidak itu mama, papa, anak muda, hingga
anak-anak akan banyak mengkonsumsi itu. Entahlah, semacam pembodohan masal,
tapi karena itu budaya dan kamipun bukan masayarakat asli, dan hanya hanya
berKKN, ya kami tdiak bisa merubah sampai ke tahap perilaku. Jadi ya cukup dijadikan
pengalaman saja deh..
Yakati, Agustus 2012
Tidak ada komentar
Posting Komentar