Minggu, 13 Mei 2012

menerima hidup

"dan nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan" (Ar-Rahman 13)

Kalau sedari lahir, kita mampu memilih kehidupan yang kita inginkan, mungkinTuhan akan sangat sibuk dan repot mendengar seluruh mahluk ciptaannya berisik meminta ini dan itu.
seperti layaknya permainan the sims, dimana kita bisa dengan mudah memilih karakter dan juga kehidupan, kita pasti akan memilih karakter dan kehidupan yang "aman". Disukai banyak orang, tanpa lika-liku berarti, dan ya, mungkin itu juga request kita pada Tuhan.

sayangnya tidak.
hidup seperti apa yang dinyanyikan oleh Ahmad Dhani "apa itu hidup, bila tidak ada masalah-masalah yang selalu ada"


sedari lahir, bahkan kita tidak tau kita menjadi manusia yang seperti apa, dilahirkan dari rahim ibu yang seperti apa, dari golongan ekonomi apa, dan dari tingkat sosial yang seperti apa. kita tidak tahu memang, dan saat kita sadar, dan ternyata itu tidak sesuai, apa lantas kita meminta pada Tuhan untuk merestrart kehidupan kita dan membentuk semuanya seperti apa yang kita inginkan. Jelas tidak mungkin!
satu-satunya cara adalah melewati dan menerima kehidupan seperti adanya.

saat kita merasa bahwa kehidupan yang kita jalani begitu rumit dan berlikunya, ingatlah bahwa Tuhan selalu punya skenario sendirinya untuk diri kita.
saya selalu merasa bingung pada mereka yang mengeluh pada Tuhan tentang ketidakadilan. Padahal tempat mereka mengadu adalah Maha Adil. Sehingga rasanya kok tidak bijak mempertanyakan atau bahkan menyalahkan "pekerjaan Tuhan" tentang kehidupan ini. Yang jelas-jelas telah ada skenarionya sendiri-sendiri.

memang sih, menerima kehidupan yang terkadang sangat jomplang itu tidak mudah. Saat kita bisa melihat kanan kiri kita rasanya punya kehidupan yang jauh lebih baik dari kita.
Namun, justru itulah yang harusnya kita syukuri. Saat kita merasa ada di bawah, kita akan punya kekuatan untuk naik ke atas.
Saat semuanya disyukuri dengan baik, percayalah bahwa Tuhan punya balasan yang setimpal pula.
Saya sendiri selalu berdoa dan meminta agar selalu diberi kemampuan untuk bersyukur. Karena saya, merasa ada saja yang saya keluhkan. Ada saja peluh yang saya hitung. Ada saja..

menerima hidup, itu bukan selalu terkonotasi dengan pasrah sih. Justru, menerima hidup adalah dimana kita berjuang untuk hidup itu sendiri. Termasuk tidak sering meminta pemakluman dari orang lain atas hidup kita.

pernah merasa jengkel pada orang yang selalu meminta pemakluman atas hidupnya?
padahal hidup ini tidak melulu tentang dirinyakan?
well, ini hal kesekian yang coba saya terapkan pada diri saya.
"jangan selalu minta dimaklumin orang lain. Hidup kan tidak melulu tentang saya"

tentang semua hal yang terjadi pada hidup.
jangan bubuhkan kata menyerah.
karena hidup memang ga selalu tentang apa yang kita inginkan memang.
klise ya tulisan saya?

NB : tulisan ini saya dedikasikan untuk orang-orang yang hari-harinya dipenuhi rasa syukur pada Tuhan

#13
#31harimenulis

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall