Rabu, 09 Mei 2012

Surat pagi ini, untuk kamu

ada sebuah surat cinta untukmu,
saya selipkan dibawah cangkir kopimu pagi ini.
saya tulis dengan sangat hati-hati.
karena dari setiap kata yang saya pilih, saya membayangkan reaksimu.

Ada sebuah surat cinta untukmu,
entah apa yang mendasari untuk menulis ini.
tapi kata-kata itu mengalun perlahan tanpa saya tahu apa maksudnya,
mungkin itu karena logika yang dipikirkan oleh hati yang punya jalannya sendiri.
atau karena rindu yang menggebu pagi ini.

Ada surat cinta untukmu,
saat kamu membaca, pastikan hatimu sedang berwarna merah marun dan pikiranmu selapang tanah surgawi ya?
pastikan juga, kamu membaca ini dengan secangkir kopi yang kamu suka itu
panggil lagu kesukaankmu, tapi kali ini jangan yang menghentak.
tutup dulu semua update dan kesibukanmu agar kamu membaca suratku dengan senyum tanpa terburu waktu.

saat selesai nanti,
pastikan kamu paham,
jika tidak,
bacalah lagi, seduh lagi kopimu, dan kali ini ambilah bantal agar punggungmu tidak sakit terlalu lama duduk membaca suratku.

sebuah surat untumu,
tidak terbungkus,
hanya secarik kertas, saya tulis tidak rapi tapi jelas terbaca,
sebuah surat cinta untukmu, untuk menemani harimu agar terbungkus erat oleh kasih.
dan agar kamu tau bahwa saya rindu.


"Hai, kamu
saat terbangun pagi tadi, ada rindu yang menyembul keluar tanpa tahu malu.
untuk itu, aku ingin memberitahumu sesuatu,

kelak,
aku akan membangunkan pagimu dan memberikan pelukan sehangat awan untukmu.
jadi kamu tak perlu lagi kopi di pagi hari untuk mendapatkan semangat.

kelak,
aku ingin memberi kecup selembut udara untukmu
agar kamu tak perlu lagi menghentakan kaki karena rasa cemas yang berlebih.

aku akan jadi orang yang membetulkan dasimu di setiap pagi
jadi kamu tak perlu lagi risau dengan penampilanmu.

dan setelah itu, aku akan menjadi orang yang berteriak kencang kata semangat
agar kamu tau, bahwa tak ada yang perlu kamu risaukan di semua pagimu.
semua akan baik-baik saja.
dan menghturkan harap agar apa yang kamu perjuangkan bisa kamu lakukan.


kelak..
tapi kini,

biarkan kamu tau,
aku rindu kamu
dan sebuah harap dan doa aku selipkan di surat ini untuk temanmu menjalani hari.

selamat pagi,
kamu"



#9
#31harimenulis




Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall