Sabtu, 26 Mei 2012

Pulang

kalaupun aku harus pergi.
pasti itu hanya sebentar. Dan aku pasti akan pulang.

aku akan pulang.
pasti.

aku akan kembali.
pasti.

karena semua rindu dan semua asa ini akan mengantarkan aku pada pintumu lagi.

tapi,
mari kita bicarakan segala kemungkinan.

kalau aku terlambat pulang,
taruh saja kuncinya didekat pintu. Biarkan aku membukanya sendiri.
Jadi kamu bisa tidur tanpa harus menungguku didepan pintu.

kalau aku lupa arah pulang,
nyalakan percik api, dan lemparkan ke udara.
atau beri kode pada angin untuk menuntunku untuk pulang.

kalau aku tak mau pulang,
ingatkan aku pada hangatnya rumahmu.
ingatkan aku pada nyamannya mejamu.
ingatkan aku pada lembutnya selimutmu.
ingatkan aku pada kerasnya kamu menunggu aku di rumah.
bagaimana caranya.
aku juga tak tahu, tapi berusahalah untuk mencari tahu caranya.

atau begini saja.

bagaimana jika kamu jangan membiarkan aku untuk keluar dari pintumu. sesebentar apapun itu.

karena aku takut semua kemungkinan itu terjadi.
aku takut pulang terlalu larut dan kamu menguncinya dari dalam tak mengijinkan aku masuk lagi.
aku takut lupa jalan pulang, dan masuk pada pintu yang salah.
aku takut tersesat, dan kamu tak bisa lagi menemukan aku.
dan yang paling aku takutkan, jika aku tak mau lagi pulang. Padahal, itulah tempat dimana aku harus pulang.
Aku takut tak bisa mengetuk pintumu lagi.
aku takut...

Berjanjilah.
Tolong berjanji untuk tidak membiarkan aku keluar dari pintumu tanpa kamu tau caranya untuk membuat aku kembali.

jadi, kalaupun aku harus pergi.
bawa aku kembali pulang.

kembali pada hati yang lembut.
kembali pada pelukan hangat.
kembali pada senyum yang manis.
kembali padamu.

dan aku tak akan berkeberatan untuk tertahan selamanya di hatimu.



ya?

#26
#31harimenulis

Tidak ada komentar

© RIWAYAT
Maira Gall