"masih selalu ada cerita lama dan tawa. Masih tersimpan juga sedih saat kau tak ada. Ingat dan teruslah kau kenang-kenang semua" -monita-
Entah apa yang membuat tangan saya begitu isengnya mengklik sebuah blog. Tangan saya tak berhenti untuk menscrolling ke bawah dan terus ke bawah hingga memaksa saya harus membaca beberapa posting. Dan juga menyeret saya pada perasaan sesak yang entah apa. Ini masih terlalu pagi padahal.
Bukan karena saya kehabisan tema untuk ditulis dalam 31 hari menulis tapi ketidaksengajaan situasi pagi ini membuat saya ingin mengenang sesuatu dan membuat saya ingin menulis ini.
Sungguh, bukan karena saya ingin kembali mengingat kamu dan semua hal yang pernah ada diantara kita.
juga bukan karena saya masih berada pada posisi yang sama saat bertahun-tahun lalu saat kita masih sama-sama gamang dengan perasaan masing-masing.
Juga bukan karena saya masih berharap. Bukan. Saya tegaskan bukan.
Tapi, jika harus kamu tau, saya akan mengakui bahwa penyesalan terbesar dalam hidup saya memang selalu tentang kamu.
Rasanya semua posting dan kemampuan kata-kata romantis dan galau yang pernah saya tulis akan selalu bercerita tentang kamu.
dan ketika saya mengahalalkan tangisan untuk lelaki dan itu juga untuk kamu.
Waktu yang berlari itu rasanya merekam semua kejadian demi kejadian yang pernah terjadi.
Setelah waktu berlalu pun saya tidak akan lupa.
Dan bagaimana juga saya bisa lupa, terakhir saya mencoba melupakan yang terjadi malah ingatan yang justru semakin kuat. Sehingga saya biarkan saja itu mengendap dan dengan sendirinya akan terlupa karena terabaikan.
Dan benar, itu jauh lebih baik. Karena kini saya bisa mengenang dengan baik tentang kamu.
Bukan untuk menggrusuk masuk lagi ke hidupmu. Percayalah itu terlalu lelah untuk saya lakukan lagi. Terlebih, kamu memang mempunyai dia disana. Dan perasaan memang tidak bisa di awetkan, jadi memang tak akan sama lagi rasanya.
Jika perasaan tidak bisa diawetkan, tapi ingatan bisa di awetkan.
untuk ittu, biarkan sejenak saya mengingat semua hal.
biarkan saya mengingat saat kamu mengajak saya menonton teater, kalau tidak salah itu kali pertama saya mau diajak pergi. Dan semenjak itu TBY tak pernah lagi sama, asosiasi TBY selalu tentang kamu.
Atau ketika kamu menunggu saya di sekolah dengan harapan saat itu saya mau pulang bersama. Hahaha..
dan ketika perjalanan jalan magelang itu.
Pagi ini tentang kamu. Saya mau mengenang sejenak. sejenak saja.
Karna orang bijak mengatakan, mereka yang memaafkan tetapi tidak melupakan adalah orang yang bijak.
Setelah sejauh ini waktu mengantarkan saya, ternyata saya bisa juga tersenyum untuk mengingat semua kisah yang pernah ada. Dan ya kita bisa berjalan sendiri-sendiri dengan sesekali mengunjungi kenangan tentang masa lalu. Seperti kado :)
NB : Untuk kenangan random yang datang pagi ini. Untuk lelaki di ibukota sana. Selamat pagi.
#18
#31harimenulis
Tidak ada komentar
Posting Komentar